PEPC Sertifikasi 175 Tenaga Kerja Migas Jambaran Tiung Biru

Senin, 25 September 2017 - 23:37 WIB
PEPC Sertifikasi 175 Tenaga Kerja Migas Jambaran Tiung Biru
PEPC Sertifikasi 175 Tenaga Kerja Migas Jambaran Tiung Biru
A A A
JAKARTA - Proyek Pengembangan Lapangan Gas Jambaran Tiung Biru (JTB) akan memiliki multiplier effect bagi masyarakat setempat dengan menyerap sekitar 6.000 pekerja lokal pada masa puncak proyek.

Direktur Utama PT Pertamina EP Cepu (PEPC) Adriansyah usai peletakan batu pertama pengembangan JTB menjelaskan, pada saat konstruksi teknik proyek JTB akan mempekerjakan 6.000 tenaga lokal di Bojonegoro dan sekitarnya.

"Komitmen kami untuk bisa berkontribusi mendorong perekonomian daerah, salah satunya adalah dalam menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat setempat," tegasnya dalam keterangan pers yang diterima SINDOnews, Senin (25/9/2017).

Sementara untuk Early Civil Work (ECW), lanjut Adriyansyah saat ini terdapat sekitar 200 orang unskill labour. Sejalan dengan makin padatnya pengerjaan proyek JTB di masa mendatang, kebutuhan tenaga kerja lokal juga akan semakin meningkat.

"Ini pekerja langsung, belum termasuk tenaga kerja tidak langsung yang mendukung program ini, proyek ini semakin bermanfaat untuk menggerakkan perekonomian daerah," katanya.

Adapun untuk memenuhi tenaga kerja profesional, tambah Adriansyah PEPC telah mengadakan sertifikasi tenaga kerja migas 175 orang, dimana 170 orang telah terserap di Proyek Banyu Urip. Tenaga ahli migas lainnya adalah yang mempunyai sertifikasi welding sebanyak 20 orang.

Dengan tenaga kerja bersertifikasi ini, PEPC optimistis proyek JTB akan bisa produksi 2021 dan dapat mempercepat utilisasi Pipa Gresik-Semarang serta pemanfaatan gasnya bisa diperluas. Proyek yang memiliki kompleksitas tinggi dengan kandungan CO2 34%, kapasitas pemrosesan gas 330 MMCSFD dan produksi 172 MMSCFD memang membutuhkan tenaga kerja profesional secara selektif.

Senada dengan itu, menurut Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Massa Manik, bila lapangan gas yang membutuhkan investasi USD1,547 miliar ini berjalan dengan lancar, Pertamina berharap proyek-proyek yang sempat tertunda dan keekonomiannya diragukan akan kembali berjalan satu per satu.

"Selain menyerap tenaga kerja langsung, proyek ini nantinya juga akan menciptakakan lapangan kerja baru di berbagai industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur dan akan mengurangi angka pengangguran," ungkap Massa.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1005 seconds (0.1#10.140)