Harga Minyak Dunia Bangkit di Tengah Kekhawatiran Pasokan

Rabu, 27 September 2017 - 10:48 WIB
Harga Minyak Dunia Bangkit di Tengah Kekhawatiran Pasokan
Harga Minyak Dunia Bangkit di Tengah Kekhawatiran Pasokan
A A A
JAKARTA - Harga minyak dunia bangkit pada awal perdagangan hari ini, Rabu (27/9/2017) untuk berada tidak jauh dari posisi tertinggi dalam 26 bulan di sesi sebelumnya. Kenaikan minyak Brent terjadi di tengah ancaman dari Turki bakal memangkas ekspor minyak mentah dari daerah Kurdistan Irak ke dunia luar.

Seperti dilansir Reuters, harga Brent yang menjadi patokan minyak Internasional untuk pengiriman November meningkat 21 sen atau 0,4% di posisi USD58,65 per barel pada pukul 02.40 GMT. Sebelumnya pada Selasa kemarin, turun 1% setelah sempat berada di level USD59,49/barel untuk menjadi yang tertinggi sejak Juli 2015 dan lebih dari 34% di atas level terendah 2017.

Sementara harga minyak AS untuk pengiriman November naik 24 sen atau setara dengan 0,5% ke posisi USD52,12 per barel atau menetap 0,7% setelah lima bulan tinggi dari USD52.43/barel pada perdagangan kemarin. Peningkatan harga minyak diyakini imbas dari kebijakan pemangkasan produksi yang diusung Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) serta produsen utama lainnya.

Meski begitu harga minyak mentah AS tertinggal dari Brent saat munculnya kekhawatiran bahwa pertumbuhan produksi AS bisa menimbulkan kelebihan pasokan. Pasokan minyak mentah AS telah meningkat seiring pulihnya impor dan produksi sebagai akibat dari badai Harvey, sementara kilang telah lambat untuk me-restart kembali

Administrasi informasi energi AS (EIA) merilis data untuk persediaan minyak mentah AS terlihat meningkat selama empat pekan beruntun, sedangkan stok produk olahan jatuh pada pekan lalu. Presiden Turki Tayyip Erdogan mengulang ancaman memotong pipa yang 500.000-600.000 barel per hari (bpd) minyak mentah dari Irak Utara ke pelabuhan Turki Ceyhan.

Pernyataan itu akibat munculnya referendum kemerdekaan daerah otonom Kurdi. Potensi kerugian, dikombinasikan dengan pemangkasan output 1,8 juta bpd yang dilakukan OPEC serta produsen non-OPEC, menimbulkan kekhawatiran pasokan lebih ketat.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8713 seconds (0.1#10.140)