Sesi Siang, IHSG dan Rupiah Kompak Merosot Tajam

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan siang hari ini semakin terpuruk untuk meneruskan kejatuhan sejak sesi pagi. Kondisi mata uang Garuda tersebut mengiringi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang kembali menyusut ketika sempat meningkat.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada perdagangan sesi I berada di level Rp13.397/USD atau memburuk dari posisi sebelumnya yang berada di level Rp13.373/USD. Pada perdagangan hari ini, rupiah bergerak dengan kisaran di level Rp13.363-Rp13.405/USD.

Posisi rupiah berdasarkan data Bloomberg, siang ini berada pada level Rp13.392/USD atau tidak lebih baik dari penutupan kemarin yang berada di posisi Rp13.374/USD. Siang ini tercatat rupiah bergerak pada kisaran harian Rp13.368-Rp13.398/USD.

Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas menunjukkan, rupiah siang ini ambruk pada level Rp13.401/USD atau terpuruk dibandingkan penutupan sebelumnya di level Rp13.355/USD.

Menurut data dari kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, menunjukkan rupiah siang ini tertahan di level Rp13.384/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah tenggelam dalam dari posisi sebelumnya di level Rp13.348/USD.

Di sisi lain, IHSG siang ini balik melemah sebesar 4,03 poin setara 0,07% menjadi 5.859,93 setelah tadi pagi menguat naik 0,41 poin atau 0,007% ke 5.864,379. Kemarin, IHSG berakhir terjungkal hingga 30,65 poin atau setara dengan 0,52% ke level 5.863,96.

Sektor saham dalam negeri hingga siang ini mayoritas melemah dengan sektor pertambangan melemah terdalam mencapai 1,89% diikuti industri dasar jatuh 0,36%. Sementara, sektor dengan kenaikan tertinggi terjadi pada konsumer 0,92%.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia tercatat sebesar Rp3,32 miliar dengan 4,55 juta saham diperdagangkan siang ini dan transaksi bersih asing mencapai minus Rp68,10 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp1,11 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp1,04 triliun. Tercatat 112 saham naik, 199 saham turun dan 118 saham stagnan.

Beberapa saham yang menguat di antaranya PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) serta PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA). Sementara, beberapa saham yang melemah yakni PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. (TBMS), PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL) dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT).