IHSG Ditutup Melemah 0,94 Poin, Bursa China Menghijau

Rabu, 27 September 2017 - 16:43 WIB
IHSG Ditutup Melemah 0,94 Poin, Bursa China Menghijau
IHSG Ditutup Melemah 0,94 Poin, Bursa China Menghijau
A A A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini berakhir terpuruk, usai kehilangan hingga 0,94 poin atau setara dengan 0,02% ke level 5.863,03. Tren negatif bursa saham Tanah Air saat kebanyakan pasar saham Asia mixed di akhir perdagangan hari ini.

IHSG pada perdagangan siang tadi balik melemah sebesar 4,03 poin setara 0,07% menjadi 5.859,93 setelah tadi pagi menguat naik 0,41 poin atau 0,007% ke 5.864,379. Kemarin, IHSG berakhir terjungkal hingga 30,65 poin atau setara dengan 0,52% ke level 5.863,96.

Sektor saham dalam negeri sore ini hampir semuanya berada di zona merah dengan pertambangan ambruk hingga 2,21% serta sektor industri dasar yang merosot 0,58%. Sedangkan sektor yang menguat tertinggi yaitu konsumen dengan peningkatan sebesar 1,25%.

Adapun nilai transaksi pada bursa Indonesia sore ini tercatat sebesar Rp7,15 triliun dengan 9,02 miliar saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp305,72 miliar dengan aksi jual asing sebesar Rp2,96 triliun dan aksi beli asing mencapai Rp2,66 triliun. Tercatat sebesar 135 saham menguat, 200 saham melemah dan 134 saham stagnan.

Saham-saham yang bergerak dalam jajaran top gainers, antara lain saham PT Lippo General Insurance Tbk. (LPGI) naik 2.82% ke level Rp5,100 dan saham PT Inti Bangun Sejahtera Tbk. (IBST) bertambah 1.68% menjadi Rp6,050 dan saham PT Sentul City Tbk. (BKSL) bertambah 6,25% ke Rp850.

Pelemahan saham-saham yang berada di deretan top losers ikut terjadi seperti, antara lain saham PT Pelat Timah Nusantara Tbk. (NIKL) turun 7,03% atau 3,170. Pelemahan juga terjadi pada PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. (TBMS) menyusut.

Seperti dilansir Reuters, Rabu (27/9/2017) pasar saham Asia berakhir mixed setelah para investor hingga sesi perdagangan sore terlihat berhati-hati seiring penguatan dolar Amerika Serikat (USD). Bursa saham China dan Asia mencetak sedikit keuntungan ketika pidato Gubernur The Fed Janet Yellen yang memberikan sinyal kenaikan suku bunga acuan AS masih coba dicerna investor.

Sentimen selanjutnya datang dari kondisi geopolitik Korea Utara makin memanas untuk menahan kebanyakan bursa saham Asia. Indeks Nikkei Jepang meluncur 0,31% atau setara dengan 63,14 poin dan ditutup pada level 20.267,05 meskipun Yen melemah dan mayoritas produsen mobil, keuangan dan perdagangan rumah meningkat. Di seberang selat Korea, indeks Kospi ditutup lebih rendah setelah cenderung mendatar sepanjang hari ini.

Bursa saham Korea Selatan mengakhiri sesi hari ini dengan kehilangan 0,07% atau setara dengan 1,75 poin untuk berada lebih rendah di posisi 2.372,57. Meski begitu secara keseluruhan saham teknologi mencetak keuntungan usai jatuh pada sesi terakhir. Tercatat saham Samsung Electronics ditutup naik 0,04% dan SK Hynix mendapatkan tambahan 0,37%.

Kebanyakan sektor manufaktur mengalami penurunan, namun Kosdaq tech-berat, naik 1,06% pada akhir sesi. Tekanan juga menimpa bursa saham Australia yakni ASX 200 tergelincir 0,12% hingga ditutup pada level 5.664,3 dengan teknologi informasi dan jasa telekomunikasi sub indeks terkemuka mengatalami kerugian. Di sisi lain pasar saham di daratan China justru mencetak keuntungan, meski tidak besar.

Indeks Hang Seng di Hong Kong bertambah 129.42 poin atau setara dengan 0,47% ke level 27.642,43. Sementara komposit Shanghai tercatat lebih tinggi 1,69 poin atau 0,05% ke level 3.345,27 dan komposit Shenzhen meningkat 0,776% menjadi 1.979,2795 di akhir perdagangan hari ini.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7332 seconds (0.1#10.140)