Rini Klaim Berhasil Bangun Infrastruktur Listrik dan Jaringan Digital

Jum'at, 06 Oktober 2017 - 07:04 WIB
Rini Klaim Berhasil Bangun Infrastruktur Listrik dan Jaringan Digital
Rini Klaim Berhasil Bangun Infrastruktur Listrik dan Jaringan Digital
A A A
JAKARTA - Tidak hanya pamer keberhasilan infrastruktur jalan, Menteri BUMN Rini Marini Soemarno juga mengklaim keberhasilan membangun jaringan listrik dan sektor digital. Di hadapan para direksi BUMN dan wartawan, puteri dari Gubernur Bank Indonesia 1960-1963 Soemarno itu, merinci beberapa pencapaian di sektor listrik.

"Tidak hanya infrastruktur jalan, program kelistrikan juga menjadi bagian dari prioritas," katanya saat kegiatan rilis tiga tahun Pemerintahan Jokowi-JK di Plaza Mandiri Jakarta, Kamis (5/10/2017) malam.

Diantara keberhasilan PT PLN (Persero) era kepemimpinanya, dimana Sofyan Basir selaku direktur utama PLN sejak 2015 sudah bekerja keras menyiapkan infrastruktur listrik. Termasuk hari ini, peresmian jaringan 660 megawatt (MW) di Serang, Banten, dan juga peletakan batu pertama PLTU 1x600 MW, PLTU 2x1.000 MW dan 2x2.000 MW.

"Sehingga totalnya 4.000 MW. Bahkan Pak Presiden tadi bilang alhamdulillah kalau saya ke mana-mana tidak ditagih dan mendapat laporan tidak ada listrik. Sekarang semua tempat mendapat penerangan. Meski ada beberapa daerah yang masih kurang dan belum ada penerangan listrik," ungkapnya menirukan pernyataan Jokowi.

Kendati ada yang belum menyala, namun Rini optimistis, begitu masuk tahun 2019, semuanya sudah terpenuhi listrik dan semuanya menjadi hijau.

"Selain itu, PLN mampu membangun 46 ribu kilometer transmisi yang sekarang dalam proses sekitar 26 ribu kilometer transimi. Bahkan juga ada tambahan 1.000 lebih gardu induk," sambungnya.

Rini juga menceritakan keberhasilannya memperbaiki konektivitas digital, dimana PT Telkom sudah membangun kabel fiber optic sepanjang 158 ribu kilometer yang sudah tersambung sampai Papua.

"Kita harapkan konektivitas ini mampu menggenjot pertumbuhan ekonomi secara merata. Sekarang semua usaha memerlukan digitalisasi dalam berbisnis. Makanya banyak toko yang pendapatannya menurun karena masyarakat mulai beralih belanja melalui internet," pungkas dia.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5847 seconds (0.1#10.140)