Jelang Wajib Non-tunai di Tol, 77.459 Kartu E-Money Terjual di Jabar

Selasa, 10 Oktober 2017 - 00:10 WIB
Jelang Wajib Non-tunai di Tol, 77.459 Kartu E-Money Terjual di Jabar
Jelang Wajib Non-tunai di Tol, 77.459 Kartu E-Money Terjual di Jabar
A A A
BANDUNG - Jelang diterapkannya pembayaran tol non-tunai secara menyeluruh pada 31 Oktober 2017, penjualan uang elektronik (e-money) di Jawa Barat (Jabar) terus meningkat. Kepala Bank Indonesia (BI) wilayah Jawa Barat Wiwiek Sisto Widayat mengatakan, hingga kini penjualan e-money di Jabar telah mencapai 77.459 kartu.

"Kami juga terus berkoordinasi dengan semua pihak. Kami harus pastikan semua sesuai rencana dan berjalan 100% pada 31 Oktober 2017 mendatang," kata Wiwiek di Hotel Novotel Bandung, Senin (9/10/2017).

Untuk itu, BI melakukan koordinasi dengan PT Jasa Marga sebagai pengelola tol di Jawa Barat guna memastikan kesiapan infrastruktur pendukung di jalan tol. Selain itu, BI juga berkoordinasi dengan perbankan sebagai penyedia kartu e-money, terutama terkait fasilitas isi ulang (top up) agar lebih mudah dijangkau masyarakat.

Sepanjang awal bulan ini, sejumlah pintu tol di Jabar telah menerapkan pembayaran non-tunai, seperti di pintu masuk dan keluar tol Purbaleunyi. Di pintu masuk dan keluar jalan tol tersebut, tercatat penggunaan e-money telah mencapai 63,73% dan 60,29%.

Wiwiek menegaskan, BI terus berusaha melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk pembayaran non-tunai di jalan tol, kendati di media sosial beredar penolakan dari sebagian masyarakat yang ingin tetap menggunakan uang tunai dalam transaksinya. "Memang rupiah adalah alat pembayaran yang sah di Indonesia, tapi ini kan ada pengecualian yang diatur Perpres. Tujuannya akan agar lebih lancar dan aman ketika masyarakat akan menggunakan tol," tandasnya.

Kepala Grup BI Jabar Sukarelawati Permana menambahkan, dukungan BI terhadap gerakan non-tunai didorong banyaknya manfaat bagi ekonomi, yang bisa dirasakan pengusaha, pemerintah, maupun perorangan. Dampak positif penerapan non-tunai di tol adalah kelancaran arus kendaraan yang ujungnya akan menekan biaya akibat kemacetan.

"BI terus monitoring di seluruh Indonesia. Kami kerja sama dengan kementerian dan badan usaha tol. Setiap minggu kami laporkan kendala-kendalanya, sehingga pada 31 Oktober bisa terealisasi," tuturnya.

Diketahui, penggunaan e-money di Jabar akan dimulai di pintu tol Buah Batu pada 12 Oktober. Selanjutnya, di Kopo pada 17 Oktober; Pasirkoja 18 Oktober; Baros 2 19 Oktober; Pasteur 24 Oktober; Padalarang 25 Oktober; Jatiluhur 26 Oktober; dan terakhir di pintu tol Cileunyi pada 29 Oktober 2017.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6479 seconds (0.1#10.140)