Respons Perbedaan Data Penerima BLT El Nino, Wapres: Sifatnya Dinamis
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin turut merespons adanya perbedaan data penerima Bantuan Langsung Tunai (BLT) El Nino. Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyatakan, data penerima BLT bagi masyarakat terdampak kekeringan akibat El Nino berjumlah 21 juta dan bukan 18,8 juta.
Wapres menjelaskan, angka tersebut muncul dalam konteks bahasan mengenai bantuan beras, sehingga diinventarisasi mereka yang sudah terdaftar sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) dan yang belum terdaftar.
"Kebetulan kemarin kita bahas soal bantuan beras, itu di samping yang sudah terdaftar, mungkin kita lakukan lagi yang memang belum ya ikut dikroscek lagi," ucap Wapres dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (10/11/2023).
Dia menekankan, data penerima bantuan tentu akan terus mengalami penyesuaian. Hal senada juga diungkapkan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Ia menjelaskan, penerima bantuan beras pada 2024 sudah menggunakan data baru yang didasarkan pada data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek).
"Data ini data Regsosek yang terus di-update, sehingga dengan demikian data ini sifatnya dinamis," tutur Airlangga.
"Apalagi tadi kita bicara mengenai desil 1, desil 2, desil 3, desil 4 yang tentu ini harus terus di-update untuk memberikan bantuan agar tepat sasaran," tambahnya.
Wapres menjelaskan, angka tersebut muncul dalam konteks bahasan mengenai bantuan beras, sehingga diinventarisasi mereka yang sudah terdaftar sebagai keluarga penerima manfaat (KPM) dan yang belum terdaftar.
"Kebetulan kemarin kita bahas soal bantuan beras, itu di samping yang sudah terdaftar, mungkin kita lakukan lagi yang memang belum ya ikut dikroscek lagi," ucap Wapres dalam keterangan resminya, dikutip Jumat (10/11/2023).
Dia menekankan, data penerima bantuan tentu akan terus mengalami penyesuaian. Hal senada juga diungkapkan oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Ia menjelaskan, penerima bantuan beras pada 2024 sudah menggunakan data baru yang didasarkan pada data Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek).
"Data ini data Regsosek yang terus di-update, sehingga dengan demikian data ini sifatnya dinamis," tutur Airlangga.
"Apalagi tadi kita bicara mengenai desil 1, desil 2, desil 3, desil 4 yang tentu ini harus terus di-update untuk memberikan bantuan agar tepat sasaran," tambahnya.
(nng)