Indonesia Tak Bisa Berharap Banyak dari Ekonomi Dunia

JAKARTA - Perekonomian Indonesia menurut pengamat ekonomi Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri, tidak bisa berharap banyak dari perbaikan ekonomi dunia yang saat ini mulai pulih. Indonesia diyakini butuh waktu lebih panjang untuk menerima manfaat dari perekonomian dunia yang terkerek.

"Ekonomi dunia yang membaik ngefek ke kita nya tidak seketika. Ada timelack yang cukup panjang dibanding negara lain," jelas Faisal Basri di The Hermitage, Jakarta, Senin (16/10/2017).

Hal ini, kata dia, lantaran Indonesia memiliki ciri yang berbeda dibanding negara lain di dunia. Dijelaskan olehnya Indonesia tidak kompatibel dibanding negara lain di dunia.

"Ciri ekonomi kita agak beda dengan dunia. Kalau ekonomi dunia turun, kita nggak begitu turun. Bukan karena kita kuat, tapi karena kita tidak compatible dengan dunia. Jadi kita tidak bisa berharap banyak dari ekonomi dunia yang membaik," sambungnya.

Lebih lanjut Ia menambahkan saat ini ekonomi dunia naik dari 3,2% ke 3,6%. Tak hanya itu, volume perdagangan dunia juga lompat dua kali lipat dari 2,4% menjadi 4,2%. "Intinya, ekonomi dunia itu bagus banget. Growth nya naik dari 3,2% ke 3,6%. Hampir semua negara di upgrade awal minggu lalu oleh IMF," papar mantan Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas ini.