Sinar Mas Land Gelar Young Architect Competition 2017

Rabu, 18 Oktober 2017 - 05:19 WIB
Sinar Mas Land Gelar Young Architect Competition 2017
Sinar Mas Land Gelar Young Architect Competition 2017
A A A
BANDUNG - Sinar Mas Land menggelar Young Architect Competition (SMLYAC) 2017. Sinar Mas Land mensosialisasikan kegiatan itu di Kampus Universitas Parahyangan (Unpar) Bandung, Jalan Ciumbuleuit, Kota Bandung, Jawa Barat. Head of Corporate Communication Panji Himawan mengatakan, SMLYAC 2017 merupakan wujud komitmen dan dukungan Sinar Mas Land kepada dunia pendidikan dan arsitektur di Indonesia.

"Mudah-mudahan, arsitek muda Indonesia bisa bersaing dengan arsitek dunia. Karya arsitek muda dapat berprestasi di kancah internasional dan dikenal semua orang. Jadi kompetisi ini semacam wadah bagi mereka untuk menunjukan karya, inovasi, dan gagasan dalam bidang arsitektur," kata Panji pada Selasa (17/10/2017).

Sinar Mas Land, ujar Panji, sebagai penyelenggara kompetisi telah menggelar sosialisasi di enam kampus se-Jabotabek, seperti Universitas Indonesia (UI). Sedangkan di Bandung, sosialisasi berlangsung di Unpar, ITB, dan Itenas. SMLYAC 2017 diluncurkan pada 12 September dan penutupan bagi peserta untuk menyerahkan karya pada 12 November 2017.

Pendaftaran dan penyerahan karya bisa dilakukan secara online melalui situs www.smlyac.com. Karya akan diseleksi oleh tim juri internal dan eksternal. Dari setiap kategori dipilih masing-masing lima finalis. Mereka akan diundang ke BSD untuk mempresentasikan karyanya dan juri memilih pemenangnya.

Peserta mahasiswa boleh berkelompok maksimal lima orang dengan ketua tim harus semester 7. Tim mahasiswa calon arsitektur ini juga boleh didampingi oleh dosen pembimbing. Sedangkan peserta arsitek profesional yang boleh ikut, harus berusia 30 tahun ke bawah.

Juara dari peserta mahasiswa kategori resodensil dan komersil akan mendapatkan hadiah Rp75 juta, peringkat kedua Rp50 juta, dan peringkat ketiga Rp25 juta. Sedangkan peserta kategori digital work in space yang diikuti umum atau arsitek muda, juara mendapat hadiah Rp100 juta.

"Selain itu, juara dari mahasiswa bakal diberi kesempatan magang di Sinar Mas Land. Setelah lulus, bisa saja dia direkrut menjadi karyawan," ujar dia. Dan sambung Panji, karya para juara nanti tak menutup kemugkinan dibangun oleh Sinar Mas Land.

"Ada arah ke sana. Tetapi ini kan lomba gagasan, karya-karya para juara menjadi inspirasi. Setelah melalui survei dan penelitian mendalam oleh tim, baru menjadi konsep siap bangun," tutur Panji.

Her Pratama, salah satu juri Youth Arcitech Comprtition (SMLYAC) 2017 yang digelar Sinar Mas Land, mengatakan, sayembara ini memberi peluang bagi arsitek muda, baik yang masih sekolah maupun yang berusia di bawah 30 tahun dan telah berkecimpung dalam bidang arsitek secara profesional untuk naik kelas, sejajar dengan biro-biro arsitek yang telah memiliki nama besar.

Seperti Ridwan Kamil, mendirikan kantor arsitek Urbani pada 2004. Dia sering ikut sayembara, baik nasional maupun internasional. Karena itu, namanya cepat dikenal sebagai arsitek andal sehingga mudah mendapatkan proyek strategis. Pada 2012, biro arsitek Urbani milik Ridwan Kamil telah setara dengan biro arsitek Arkoni yang didirikan pada 1975 dan Airmas Atri (1988). Jadi ada lompatan prestasi.

Seperti Ridwan Kamil mendapatkan proyek membangun Gedung Unpas, Museum Tsunami di Aceh, Masjid Asmaul Husna di Padalaramg, dan lain-lain. Karena bangunan-bangunan itu menjadi sorotan publik, kesempatan untuk mendapatkan proyek lebih cepat. Dan yang paling penting sayembara ini bisa berkontribusi bagi perkembangan kota, khususnya kota BSD yang sedang dikembangkan oleh Sinar Mas Land.

"Jadi jangan pernah menganggap ini sayembara biasa. Tetapi sejarah membuktikan sayembara-sayembara yang berskala kota mampu memberikan kontribusi positif bagi kota tersebut, misalnya Masjid Istiqlal. Bangunan monumental ini lahir dari sayembara yang pertama kali diselenggarakan di Indonesia," kata Her di Gedung PPAD Kampus Unpar Bandung, Selasa (17/10/2017).

Bangunan monumental hasil sayembara, ujar Her, seperti, Gedung DPR/MPR Senayan, Gedung Bank Indonesia, dan Monas. Saat ini banyak sayembara yang diselenggarakan baik oleh pemerintah pusat, provinsi, kota, maupun swasta. Bagi kota, manfaat yang bisa diambil dari sayembara ini sangat besar karena ketika ide-ide inovatif yang dihasilkan oleh pemenang sayembara yang pada akhirnya bisa diwujudkan, kota itu akan mendapatkan nilai tambah.

"Seperti di Kota Berlin, Jerman, itu ada gedung parlemen (rechstat) sejak disayembarakan, dibangun, turisme jadi naik. Banyak turis berdatangan ke Berlin hanya untuk melihat dari dekat gedung tersebut karena unik dan menarik minat masyarakat," ujar Her.

Secara ekologis, ungkap dia, gedung yang dibangun dari hasil sayembara tentunya setiap gedung yang dibangun harus memenuhi unsur-unsur ramah lingkungan, baik dalam penggunaan energi maupun pengelolaan limbah. Jadi hal itu sudah menjadi mandatory, keharusan.

Ditanya tentang kriteria karya rancangan arsitektur yang bisa memenangkan kompetisi ini, Her mengungkapkan, pertama originalitas, kedua sesuai visi misi penyelenggara (Sinar Mas Land), dan ketiga memiliki konektivitas terhadap kota dan memberi dampak positif bagi lingkungan sekitar, menjadi percontohan. Sehingga bangunan lain terpacu untuk mengikuti standar dari gedung yang dibangun lewat sayembara itu.

Merlin, seorang mahasiswi Fakultas Teknik Arsitektur Unpar mengemukakan, sangat tertarik mengikuti lomba itu untuk mengasah dan menjajal kemampuan merancang bangunan monumental. "Mungkin saya akan membentuk tim agar bisa mengikuti kompetisi ini," ungkap Merlin.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0055 seconds (0.1#10.140)