Remajakan 438 Kereta, KAI Butuh Dana Rp2,1 Triliun

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI berencana melakukan peremajaan gerbong kereta penumpang yang diyakini membutuhkan biaya sekitar Rp2,1 triliun. Guna memenuhi kebutuhan peremajaan tersebut, KAI bakal memesannya kepada PT INKA.

"Kalau peremajaan itu asumsinya satu kereta menghabiskan dana Rp5 miliar. Dan yang akan kita lakukan peremajaan tahun ini sampai tahun depan ada 438, (438 x @Rp5 miliar=Rp2,1 triliun)," ungkap Direktur Logistik dan Pengembangan KAI Budi Noviantoro usai public expose di Rizt Charlton Hotel Jakarta, Kamis (19/10/2017).

(Baca Juga: KAI Gunakan Dana Obligasi untuk Proyek Kereta Bandara
Selain kereta reguler, akan ada juga 10 kereta untuk proyek kereta Bandara Soekarno Hatta (Soetta) yang juga digarap INKA. "Memang sekarang semuanya kita pesan di PT INKA. Makanya, mereka kelebihan pesanan. Bandara Soetta 10 trainset dari INKA dan LRT Palembang," jelas Direktur Keuangan PT KAI, Didiek Hartantyo.

Sambung Didiek menjelaskan, bila untuk 438 yang dipesan, ternyata INKA baru bisa menyelesaikan tahun ini hanya 20 trainset atau 20 kereta. Kendati begitu, KAI minta sisanya diselesaikan sampai tahun depan.

"Artinya sebelum Lebaran ada 14 trainset yang masuk, jadi 438 kan sudah selesai sekitar 43 trainset. Makanya, sisanya harapan saya sebelum akhir tahun depan sudah selesai," tukasnya.

Hal itu menurutnya supaya pelayanan KAI kepada masyarakat bisa semakin bagus. Kalau layanan kereta makin bagus, maka masyarakat atau penumpang semakin senang menggunakan moda transportasi massal. Lebih lanjut Ia juga menekankan kenyamanan dan termasuk keselamatan menjadi target utama KAI.

"Nah, untuk itu, kereta itu di atas 30 tahun sudah waktunya kita ganti dengan yang baru. Kalau itu bisa kita jalanakan, maka pelayanan ke masyarakat makin meningkat," pungkasnya.