Setelah Dua Tahun, Akhirnya Pasar Johar Dibangun

Sabtu, 21 Oktober 2017 - 00:31 WIB
Setelah Dua Tahun, Akhirnya Pasar Johar Dibangun
Setelah Dua Tahun, Akhirnya Pasar Johar Dibangun
A A A
SEMARANG - Para pedagang pasar Johar yang saat ini direlokasi di kawasan Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) Jalan Soekarno-Hatta, merasa lega. Setelah dua tahun menunggu tanpa kejelasan kapan di mulainya pembangunan kembali pasar peninggalan kolonial Belanda yang terbakar pada tahun 2015 lalu, kini akhirnya terjawab.

Pada Jumat (20/10/2017), Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi melakukan groundbreking pembangunan Pasar Johar, sebagai tanda dimulainya pembangunan pasar grosir terbesar di Jawa Tengah.

Hendrar mengatakan, terbakarnya Pasar Johar otomatis menjadi PR bukan hanya bagi pemerintah, melainkan juga bagi para pedagang untuk berikhtiar agar bisa membangun kembali pasar tersebut dan beroperasi seperti sedia kala.

Ia menjelaskan, untuk pembangunan pasar Johar, tahun ini Pemkot melalui APBD menganggarkan Rp50 miliar serta akan ada sokongan dana dari Kementerian PUPR sebesar Rp240 miliar, dan Rp100 miliar dari Kementerian Perdagangan.

Pembangunan Pasar Johar akan dilakukan dalam beberapa tahap. Diharapkan bisa diselesaikan pada 2019 sehingga pada awal 2020, para pedagang sudah bisa menempati Pasar Johar Baru.

"Setelah dianggarkan Rp50 juta oleh Pemkot Semarang di tahun 2018 dan bantuan dari pusat, tahun 2019 pembangunan akan selesai dan 2020, para pedagang bisa kembali menempati pasar tersebut," katanya.

Dia menegaskan, pemerintah tidak akan memungut biaya apapun kepada para pedagang saat kembali ke pasar Johar baru. "Insya Allah semuanya clean. Kami berkomitmen mempercepat pembangunan. saat ini dari LSM, masyarakat, Kajari, Polrestabes bahkan KPK menyoroti kinerja pemerintah. Daripada berpikiran negatif mending bersinergi dengan pemerintah agar pembangunan lebih cepat, situasi lebih baik dan hasilnya happy ending," pungkasnya.

Sebagai tahap awal, proyek pembangunan dilakukan di bekas Pasar Kanjengan dengan anggaran Rp87 miliar yang merupakan bantuan anggaran dari Kementerian Perdagangan. Proyek berdurasi 60 hari ini ditargetkan selesai akhir Desember 2017.

Hendrar mengingatkan, dengan waktu yang mepet, diharapkan ada pendampingan dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Semarang dan Polrestabes Semarang, sehingga diharapkan pekerjaan ini tidak ada persoalan di kemudian hari.

Pelaksana Proyek Pasar Johar Baru, Suharto optimistis pembangunan tahap awal ini bisa selesai tepat waktu yakni pada akhir 2017. Ia mengatakan, untuk mengejar sisa waktu yang ada, pekerjaan proyek ini akan dilaksanakan 24 jam dengan melibatkan lebih dari 300 pekerja.

"Pengerjaan untuk lantai satu akan dibangun 50 kios dan 105 lapak, sedangkan lantai dua sebanyak 26 kios dan 100 lapak. Sisanya berupa struktur bangunan, dimana Pasar Johar Baru ada di bekas Gedung Kanjengan yakni setinggi empat lantai," jelasnya.

Ketua Paguyuban Pedagang dan Jasa Pasar (PPJP) Rayon Johar Surahman mengaku tidak khawatir dengan komitmen pemerintah untuk melaksanakan pembangunan Pasar Johar. "Semua pedagang berkomitmen menunggu proses pengerjaan pasar yang selesai akhir tahun 2019 dan pedagang akan masuk ke Pasar Johar Baru secara bersamaan," katanya.

Ia mengungkapkan, saat ini sudah sekitar 90% pedagang pindah ke tempat relokasi Pasar Johar di kawasan MAJT. Sedangkan di tahun 2018 disusul dengan pemindahan pedagang Pasar Yaik Baru setelah pembangunan Pasar Johar relokasi tahap dua selesai akhir Desember nanti.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8802 seconds (0.1#10.140)