Presiden Minta Investor Segera Beraksi di KEK Mandalika

Sabtu, 21 Oktober 2017 - 12:09 WIB
Presiden Minta Investor Segera Beraksi di KEK Mandalika
Presiden Minta Investor Segera Beraksi di KEK Mandalika
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan beroperasinya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Peresmian itu sekaligus menandai dimulainya fase pembangunan kawasan yang sebenarnya sudah direncanakan sejak 29 tahun silam.

KEK Mandalika sebagai KEK bertemakan kepariwisataan menjadi KEK keempat yang beroperasi setelah KEK Sei Mangkei, KEK Tanjung Lesung, dan KEK Palu.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan pesan-pesan penting, salah satunya terkait investasi. Jokowi mengingatkan para investor untuk menaati aturan main yang akan ditetapkan. Siapa pun yang tidak segera melakukan konstruksi pembangunan setelah kontrak diterima maka pencabutan kontrak kerja menjadi konsekuensinya.

"Yang tanda tangan kontrak tolong diberikan klausul bahwa enam bulan ini harus dimulai. Jangan hanya dapat kontrak, dapat lahan sekian hektare, kemudian didiamkan. Kalau sudah selesai seperti ini, yang antre (investasi) banyak," kata Jokowi melalui keterangan tertulis.

Jokowi juga menceritakan perihal ketertarikan Emir Qatar Syekh Tamim untuk berinvestasi di Mandalika. Hal itu diutarakan saat Emir Qatar berkunjung ke Indonesia pekan ini. "Saat ketemu Emir Qatar, saya tunjukkan gambar di sini, Mandalika. Emir Qatar kaget betul dengan keindahan Mandalika," ungkapnya.

Diakui Jokowi, setelah melihat keindahan Mandalika itu, Emir Qatar langsung menyatakan kepada dirinya ingin mengambil seluruh investasi yang ada di kawasan Mandalika. "Dia (Emir, red) bilang, Presiden Jokowi, sudah saya ambil semuanya. Langsung saya bilang nanti dulu, saya langsung tahan harga. Nanti Syaikh kirim tim dulu. Baru kita bicara," paparnya.

Melihat potensi yang besar di kawasan seluas 1.175 hektare (ha) tersebut, segala investasi yang ada di KEK Mandalika diharapkan bisa terealisasi. Presiden mengatakan, jika kawasan Mandalika ini terbangun akan berdampak pada kesejahteraan dan ekonomi masyarakat di sekitar kawasan. KEK Mandalika diproyeksikan memiliki 10.000 kamar hotel dengan target 2.000 kamar hotel pada 2019, sirkuit balap kelas dunia, dan convention center, yang juga diharapkan terealisasi pada 2019.

KEK Mandalika didorong untuk menyediakan infrastruktur dasar sebagai strategi menarik investasi. Dengan memanfaatkan dana Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp250 miliar pada 2016, Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) selaku BUMN yang dimandatkan mengembangkan Mandalika telah mencatat aliran investasi senilai Rp13 triliun.

"Dana PMN itu sudah ter-disburse untuk konstruksi infrastruktur, seperti jalan, jaringan utilitas, penataan pantai. Hasil pembangunan menggunakan PMN sebesar Rp250 miliar telah menghasilkan Investasi Asing Langsung sebesar Rp13 triliun atau sekitar 50 kali lipat," papar Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya kepada KORAN SINDO kemarin.

Nilai investasi yang sedang berjalan di lapangan saat ini Rp4,1 triliun mencakup di antaranya lima hotel bintang 5, yakni Hotel Pullman, Hotel Club Med, Hotel Royal Tulip, Hotel X2, dan Hotel Paramount, serta Sea Water Reverse Osmosis berkapasitas 3.000 m3/hari.

Menpar mengungkapkan, sejak selesainya Kuta Beach Promenade sepanjang 1,5 km yang dilengkapi fasilitas wisata pantai seperti jetski, banana boat, surfing, parasailing, perekonomian masyarakat setempat kian menggeliat. Hal itu terbukti dari banyaknya restoran, kafe, dan usaha baru lain yang tumbuh pesat dalam enam bulan terakhir.

"UMKM dan usaha kecil lainnya ikut tumbuh di sepanjang jalan sekitar kawasan. Ke depan, ITDC akan membangun 150 lot kios yang bisa disewa dengan harga ringan di area komersial dekat parkir masjid," kata Menpar.

Sementara itu, Masjid Nurul Bilad yang dibangun ITDC di dalam KEK Mandalika akan menjadi terbesar kedua di NTB. Konsep masjid yang berjarak 500 meter dari pantai itu sebagai tempat ibadah sekaligus wisata religi, mirip Masjid Biru di Istanbul, Turki. Masjid dilengkapi area parkir berkapasitas 400 mobil dan 150 bus. Presiden Jokowi kemarin meresmikan mesjid ini seusai melaksanakan salat Jumat.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pemerintah telah mengeluarkan Perpres Nomor 91 Tahun 2017 tentang Kebijakan Percepatan Kemudahan Berusaha guna menarik aliran investasi ke KEK. Investor yang akan berinvestasi di KEK diberi banyak kemudahan, insentif, serta fasilitas agar mereka dapat segera merealisasikan investasinya.
"Kemudahan berusaha diharapkan mampu dimanfaatkan investor ke KEK. Itu salah satu instrumen untuk mengejar ketertinggalan di luar Jawa," ucapnya.

Pemerintah menargetkan, hingga 2019 akan terwujud 25 wilayah sebagai KEK. Kini sudah terdapat 12 KEK yang ditetapkan, 8 KEK bertema manufaktur dan 4 KEK bertema kepariwisataan. Sampai akhir 2017 diharapkan terdapat dua KEK lagi yang akan beroperasi, yaitu KEK Lhokseumawe dan KEK Galang Batang di Bintan. Sementara 6 KEK lainnya ditargetkan beroperasi pada semester I tahun 2018.

Saat ini Dewan Nasional KEK juga sedang memproses usulan enam KEK lainnya, yaitu KEK Kuala Tanjung di Sumatera Utara, KEK Pulau Asam Karimun di Kepulauan Riau, KEK Merauke di Papua, KEK Melolo di NTT, KEK Nongsa di Batam, dan Kawasan Pariwisata Pulau Bangka. Hingga akhir Juli 2017 telah terdapat komitmen investasi senilai Rp221 triliun. KEK diharapkan dapat menarik investasi Rp726 triliun pada 2030.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6630 seconds (0.1#10.140)