Konflik Irak-Kurdi Lambungkan Harga Minyak

Sabtu, 21 Oktober 2017 - 09:17 WIB
Konflik Irak-Kurdi Lambungkan Harga Minyak
Konflik Irak-Kurdi Lambungkan Harga Minyak
A A A
SINGAPURA - Harga minyak mentah pada perdagangan Sabtu (21/10/2017) menguat akibat menurunnya ekspor minyak mentah Irak imbas ketegangan antara Irak dengan Kurdi. Melansir dari Reuters, ekspor minyak dari Irak menuju pelabuhan Ceyhan di Turki pada Jumat lalu menurun tajam jadi 216 ribu barel per hari, jah di bawah rata-rata sekitar 600 ribu barel per hari.

Hal ini membuat harga minyak mentah berjangka Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) naik 18 sen menjadi USD51,47 per barel, setelah sebelumnya hampir flat selama seminggu. Harga minyak mentah Brent International naik 29 sen menjadi USD57,52 per barel pada pukul 18:10 GMT.

Menurun sumber pengiriman minyak Irak, Pasukan Irak terlibat ketegangan dengan pasukan Peshmerga Kurdi dalam perebutan dua ladang minyak utama di barat laut Kirkuk. Dan Kementerian Perminyakan di Baghdad berharap Pasukan Irak yang kembali menguasai Kirkuk bisa membawa ladang minyak kembali beroperasi pada Minggu besok.

Irak sendiri sedang menjalin kerja sama bisnis dengan perusahaan minyak terbesar Rusia, Rosneft untuk mengendalikan pipa minyak utama Irak di Kurdistan dengan investasi USD1,8 miliar. Kepala Strategi Konsultan Petromatric, Olivier Jakob mengatakan kesepakatan Baghdad dengan Rosneft membuat Irak harus mengamankan jalur tersebut.

Ketegangan di Irak membuat persediaan minyak menjadi terganggu. Seiring itu, jumlah rig minyak AS turun untuk pekan ketiga berturut-turut, memperpanjang penurunan pengeboran selama dua bulan. Perusahaan layanan energi Baker Hughes mengatakan jumlah rig minyak turun tajam menjadi 736 dalam sepekan hingga 20 Oktober, tingkat terendah sejak Juni 2017.

"Persediaan minyak menjadi tidak wajar dan kami berharap setidaknya kondisi ini sampai akhir tahun saja," ujar bank investasi AS, Jefferies. Akibat ini, saham perusahaan minyak AS telah turun 15% dari rekor mereka di bulan Maret 2017.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.2094 seconds (0.1#10.140)