BTN: Harga Makanan dan Transportasi Menahan Kenaikan Inflasi

Kamis, 02 November 2017 - 20:15 WIB
BTN: Harga Makanan dan Transportasi Menahan Kenaikan Inflasi
BTN: Harga Makanan dan Transportasi Menahan Kenaikan Inflasi
A A A
JAKARTA - Kenaikan inflasi di bulan Oktober 2017 tertahan oleh deflasi (inflasi negatif) di sektor bahan makanan (-0,45% mom) dan sektor transportasi (-0,13% mom) meskipun lima sektor yang lain mengalami inflasi. Akibatnya, menurut Chief Economist Bank Tabungan Negara Winang Budoyo, inflasi umum tertahan di 0,01% mom, yang lebih rendah daripada inflasi bulan yang sama tahun 2016 yang mencapai 0,14% mom.

BTN: Harga Makanan dan Transportasi Menahan Kenaikan Inflasi

Kedua sektor ini (bahan makanan dan transportasi) mempunyai sumbangan yang besar terhadap inflasi umum, dimana kombinasi keduanya mencapai 0,12%, yang dapat mengimbangi 0,13% sumbangan dari lima sektor yang lain.

"Meskipun pada Oktober 2017 terjadi kenaikan harga beras dan cabai merah, namun deflasi pada daging ayam ras, daging sapi, ikan segar, bawang merah dan bawang putih mampu menarik ke bawah inflasi di sektor bahan makanan. Sementara deflasi pada sektor transportasi terutama didorong oleh turunnya tarif angkutan udara," ujarnya kepada SINDOnews, Kamis (2/11/2017).

Sementara, inflasi terdorong oleh kenaikan harga mie, rokok, tarif listrik, dan uang kuliah perguruan tinggi. Satu hal yang perlu dicermati adalah rencana pemerintah untuk menaikkan cukai rokok di tahun 2018, dimana hal ini akan mendorong kenaikan harga rokok yang tentunya dapat menjadi salah satu penyumbang inflasi di tahun 2018.

Winang menjelaskan, rendahnya inflasi umum di Oktober 2017 tidak terlepas dari deflasi yang terjadi pada inflasi yang bersifat volatile dan inflasi yang ditentukan pemerintah (inflasi administered). Semua jenis inflasi di Oktober 2017 tampak lebih rendah daripada posisinya di Oktober 2016, terutama untuk inflasi volatile dan inflasi inti.

Turunnya inflasi bulanan mendorong penurunan inflasi tahunan yang terlihat bahwa setelah mencapai titik tertingginya di tahun 2017 ini, yaitu di Juni sebesar 4,37% yoy, inflasi tahunan terus menunjukkan penurunan sampai akhirnya mencapai 3,58% yoy di Oktober 2017.

BTN: Harga Makanan dan Transportasi Menahan Kenaikan Inflasi

"Tren penurunan inflasi tahunan juga terjadi pada inflasi inti, yang setelah mencapai level tertinggi sebesar 3,41% yoy di bulan Februari 2017 terus menunjukkan tren yang menurun, meskipun dalam dua bulan terakhir mengalami sedikit rebound menjadi 3,07% di bulan Oktober 2017," analisa Winang.

Dalam Rapat Dewan Gubernur bulan Oktober 2017, Bank Indonesia mempertahankan suku bunga acuannya pada level 4,25% setelah pada dua bulan sebelumnya, menurunkannya sebesar 50 basis point.

"Sesuai dengan perkiraan kami bahwa setelah rupiah melemah yang disebabkan oleh ekspektasi menguatnya ekonomi AS dan lanjutan kenaikan suku bunga acuan The Fed, maka kebijakan moneter BI sejak bulan Oktober 2017 tidak lagi didasarkan oleh kondisi ekonomi domestik," ujarnya.

Mengingat perkembangan ekonomi global yang semakin tidak menentu, Winang melihat suku bunga acuan BI sudah mencapai level terendahnya. Namun untuk dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, dirinya percaya BI akan mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah sampai Semester I 2018. Kebijakan ini akan dikombinasikan dengan kebijakan non suku bunga, salah satunya dapat berupa kebijakan LTV spasial.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3978 seconds (0.1#10.140)