Peningkatan Produksi Migas Sokong Kinerja Pertamina

Jum'at, 03 November 2017 - 03:15 WIB
Peningkatan Produksi Migas Sokong Kinerja Pertamina
Peningkatan Produksi Migas Sokong Kinerja Pertamina
A A A
JAKARTA - Kinerja positif PT Pertamina (Persero) yang tetap mencatatkan laba di tengah berbagai tantangan yang dihadapi perusahaan selama sembilan bulan di tahun 2017, disokong oleh produksi minyak dan gas bumi (Migas). Tercatat produksi minyak sepanjang Januari-September 2017 mencapai 342 ribu barel per hari (MBOPD) atau tumbuh 11% dibandingkan periode sama 2016 sebesar 309 MBOPD.

(Baca Juga: Harga BBM Premium Seharusnya Rp7.100 per Liter
Sedangkan, produksi gas tumbuh 4% dari 1.953 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) pada periode Januari-September 2016, menjadi 2.030 MMSCFD pada periode yang sama 2017. Sehingga total produksi minyak dan gas mengalami kenaikan 7%, dari 646 ribu barel setara minyak per hari (MBOEPD) menjadi 693 MBOEPD.

Sementara itu, kinerja panas bumi mengalami pertumbuhan cukup signifikan yakni 31% dari 2.233 Giga Watt Hour (GWh) pada sembilan bulan pertama 2016 menjadi 2.932 pada periode sama tahun 2017.

“Peningkatan produksi geothermal Pertamina menunjukkan komitmen tinggi perusahaan terhadap pengembangan energi baru terbarukan yang ramah lingkungan, serta mendorong peningkatan rasio elektrifikasi dari panas bumi dengan kapasitas terpasang Pembangkit Listrik Tanaga panas Bumi yang saat ini mencapai 587 MW,” ujar Direktur Utama Pertamina, Elia Massa Manik.

Di Bidang New & Renewable Energy (NRE) untuk kelistrikan, Pertamina telah mengembangkan beberapa Inisiatif yaitu, Proyek PLTS di di wilayah kerja Pertamina, Anak Perusahaan dan B to B bersama perusahaan lain dengan kapasitas hingga 80 MW.

Upaya Pertamina mendorong masyarakat menggunakan bahan bakar ramah lingkungan guna memenuhi Permen Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Permen LHK) No.20 Tahun 2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O, dimana mulai tahun 2018 secara bertahap hingga tahun 2021, Pemerintah akan menerapkan BBM berkadar sulfur rendah, dengan standar EURO 4.

Guna memenuhi aturan tersebut, Pertamina di tahun ini telah menghasilkan BBM rendah sulfur sesuai standar EURO 4. Di antaranya Pertamax Turbo High Quality dan Pertamax High Quality di RU VI Balongan, Pertamax High Quality di RU IV Cilacap, serta Pertadex High Quality di RU II Dumai dan RU V Balikpapan.

Produksi BBM Ramah lingkungan tersebut juga telah mendorong pola perubahan konsumsi masyarakat. Konsumsi Premium telah bergeser ke produk BBM berkualitas, dimana komposisi konsumsi BBM jenis gasoline pada periode sembilan bulan 2017, adalah Premium mencapai 39,9%, Pertalite (RON 90) 42,21%, Pertamax (RON 92) sebesar 17,1% dan Pertamax Turbo (RON 98) sebesar 0,8%.

Demikian pula, komposisi konsumsi BBM jenis diesel juga mengalami pergeseran. Pada September 2017, komposisi konsumsi diesel tercatat Solar/Bio 96,4%, Dexlite 2,3% dan Pertamina Dex 1,3%.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8353 seconds (0.1#10.140)