Ini Penyebab Tergerusnya Cadangan Devisa di Akhir Oktober

JAKARTA - Ekonom Institute for Development of Economics & Finance (Indef) Bhima Yudistira Adhinegara menyebut, turunnya cadangan devisa di akhir Oktober 2017 disebabkan oleh tekanan yang dialami rupiah sepanjang September hingga Oktober.

Selain itu, faktor eksternal seperti rencana kebijakan reformasi pajak AS, kenaikan harga komoditas dan pelemahan kinerja ekonomi Indonesia pun dinilai turut berpengaruh. Faktor-faktor tersebut menurutnya menjadi pendorong hengkangnya investor asing.

"Kalau kondisi ini terus dibiarkan, imbasnya cadangan devisa bulan November bisa terus turun," kata Bima di Jakarta, Selasa (7/11/2017).

Saat ini, menurut dia, solusinya adalah meningkatkan kualitas dari ekspor, khususnya barang industri yang harus terus didorong. Kemudian, ditingkatkannya stabilitas politik dalam negeri, terutama menjelang pilkada serentak.

"Jika fundamental ekonomi membaik maka penurunan cadangan devisa sifatnya hanya temporer," tandasnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) mengumumkan, posisi cadangan devisa Indonesia akhir Oktober 2017 sebesar USD126,5 miliar. Posisi cadangan devisa pada akhir Oktober 2017 tersebut lebih rendah USD2,9 miliar dibandingkan akhir September 2017 yang sebesar USD129,4 miliar.

Kendati turun, BI menyebut cadangan devisa tersebut cukup untuk membiayai 8,6 bulan impor atau 8,3 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Jumlah cadangan devisa tersebut juga berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

BI juga memastikan posisi cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.