Dapat Kontrak USD26 Juta, Lockheed Martin Kembangkan Senjata Laser

Rabu, 08 November 2017 - 19:09 WIB
Dapat Kontrak USD26 Juta, Lockheed Martin Kembangkan Senjata Laser
Dapat Kontrak USD26 Juta, Lockheed Martin Kembangkan Senjata Laser
A A A
NEW YORK - Bagi Angkatan Udara Amerika Serikat, pesawat tempur dengan serangkaian rudal dan senapan mesin sudah terdengar old school. Mereka menginginkan di era now, sebuah senjata futuristik seperti di film Star Wars, yaitu senjata laser bertenaga tinggi.

Melansir dari Bloomberg, Rabu (8/11/2017), laboratorium riset Angkatan Udara AS memberi kontrak senilai USD26 juta atau setara Rp351 miliar (estimasi kurs Rp13.517/USD) kepada Lockheed Martin untuk mengembangkan sistem laser berenergi tinggi untuk diuji pada jet tempur taktis pada tahun 2021. Namun, pejabat Lockheed menolak untuk memberi tahu kemampuan laser dan mengidentifikasi pesawat mana yang akan dioperasikan layanan tersebut.

Departemen Pertahanan AS alias Pentagon memang berminat dalam platform “senjata terarah” sebagai cara melindungi pasukan AS dari drone, rudal, dan tembakan mortar. Di masa depan, laser akan memainkan peran lebih besar dalam sistem persenjataan AS dibandingkan dengan rudal. Bahkan Angkatan Darat AS sudah memakai senjata laser untuk pengujian sejak akhir 2014. Angkatan Laut AS sudah menguji sistem senjata laser di atas kapal USS Ponce.

Proyek Angkatan Udara AS bersama Lockheed ini diberi nama LANCE, sebuah laser generasi berikutnya, dimana penelitian program ini dilakukan secara lebih besar dan terpisah. Karena itu, mereka juga menggandeng industri pertahanan Negeri Paman Sam lainnya, yaitu Northrop Grumman Corp dan Boeing Co, untuk masing-masing aspek platformnya.

“Tantangannya membangun laser dengan daya lebih tinggi tapi dalam paket yang lebih kecil,” kata Rob Afzal, seorang senior di Lockheed. Penelitian untuk senjata laser ini harus menghasilkan hasil seefisien mungkin. Afzal menambahkan, laser yang dipasang di jet tempur mirip dengan film di Star Wars, dimana bisa juga untuk “misi pertahanan diri” demi melindungi pasukan dari rudal dan drone.

Namun pihak laboratorium riset Angkatan Udara AS menolak untuk menceritakan jika laser ini dikerahkan sebagai senjata dan seperti apa keefektifannya.

Kontrak dari AU tersebut merupakan kali kedua bagi Lockheed. Sebelumnya, pada 2014, Lockheed memenangkan kontrak senilai USD25 juta untuk mengirimkan senjata laser ke Angkatan Darat AS untuk melawan ancaman dari roket, artileri, dan drone. Perangkat itu memiliki daya 60 kilowatt High Energy Laser Mobile Demonstrator (HEL MD).

Sejatinya, laser sebagai senjata sudah dicanangkan militer AS sejak beberapa waktu lalu. Boeing dan Angkatan Udara sudah menguji laser kimia di atas kapal barang Boeing 747-400. Program laser airborne YAL-1 ini dirancang untuk menghancurkan rudal balistik, namun program ini dibatalkan pada tahun 2011.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6603 seconds (0.1#10.140)