Harga Minyak Dunia Terbebani Kenaikan Pasokan AS

Kamis, 16 November 2017 - 08:40 WIB
Harga Minyak Dunia Terbebani Kenaikan Pasokan AS
Harga Minyak Dunia Terbebani Kenaikan Pasokan AS
A A A
SINGAPURA - Harga minyak dunia pada hari ini terbebani oleh meningkatnya produksi dan persediaan minyak mentah AS, namun harga-harga terhambat oleh ekspektasi bahwa OPEC akan memperpanjang pengurangan produksi selama pertemuan akhir bulan ini.

Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (16/11/2017), harga minyak brent sebagai patokan harga minyak internasional berada di level USD61,89 per barel pada pukul 01:00 GMT, 2 sen di atas penutupan terakhir mereka. Sementara, harga minyak AS, West Texas Intermediate (WTI) berada di level USD55,33 per barel, tidak berubah dari posisi terakhir mereka.

Kedua tolok ukur minyak mentah tersebut telah kehilangan nilai hampir 5% sejak mencapai level tertinggi 2015. Para pelaku pasar mengatakan bahwa minyak mentah ditutup oleh kenaikan produksi AS dan persediaan minyak mentah.

Administrasi Informasi Energi (EIA) mengatakan, persediaan minyak mentah AS naik untuk pekan kedua berturut-turut, yang membangun 1,9 juta barel pada pekan ini menjadi 10,459 juta barel pada November.

Hal tersebut dibandingkan ekspektasi analis dalam jajak pendapat Reuters untuk penurunan 2,2 juta barel. Produksi minyak mentah AS mencapai rekor 9,65 juta barel per hari (bpd), yang berarti produksi telah meningkat hampir 15% sejak harga terendah terakhir di pertengahan 2016.

Meski demikian, para analis mengatakan bahwa harga relatif didukung dengan baik, terutama karena usaha yang dipimpin oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk menahan produksi minyak guna memperketat pasar dan menopang harga.

Kesepakatan itu akan berakhir pada Maret 2018, namun OPEC akan bertemu pada 30 November untuk membahas kebijakan, dan diharapkan menyetujui perpanjangan pemotongan tersebut.

"OPEC yang dipimpin oleh Saudi akan terlihat mendukung pasar, apalagi sampai penjualan Aramco selesai. Jika sanksi terhadap Iran dieksekusi, akan mendorong harga tersebut secara signifikan lebih tinggi," kata penasihat Shane Chanel, ekuitas dan derivatif di ASR Wealth Advisers di Sydney.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4954 seconds (0.1#10.140)