Tingkat Kemudahan Berbisnis Belum Merata di Semua Daerah

Selasa, 21 November 2017 - 18:47 WIB
Tingkat Kemudahan Berbisnis Belum Merata di Semua Daerah
Tingkat Kemudahan Berbisnis Belum Merata di Semua Daerah
A A A
JAKARTA - Asia Competitiveness Institute (ACI) menilai peningkatan indeks Ease of Doing Business atau kemudahan berbisnis di Indonesia belum dirasakan di semua daerah.

Research Fellow sekaligus Deputy Director ACI Mulya Amri mengatakan, dari hasil survei yang dilakukan, persepsi pengusaha masih merasakan kesulitan untuk mengurus perizinan.

"Setiap daerah berbeda-beda. Ada provinsi-provinsi tertentu yang dalam mengurus izinnya mudah tetapi masih banyak provinsi lain yang masih sulit dalam mengurus izin," ujarnya di Jakarta, Selasa (21/11/2017).

Dia melanjutkan, indeks kemudahan berbisnis provinsi di Indonesia masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan indeks kemudahan berbisnis di China. "Dulu trennya China di bawah Indonesia, sekarang terbalik. Vietnam yang selama ini di bawah Indonesia, sekarang naik berkembang luar biasa dari segi industrinya dan kemudahan berinvestasi," tuturnya.

Menurut Mulya, Indonesia perlu mendorong provinsi yang paling tinggi dalam kemudahan berbisnis seperti Jawa Timur untuk dimaksimalkan potensinya. Selain itu, perlu juga ditingkatkan kemudahan berbisnis di provinsi DKI Jakarta mengingat provinsi dengan benchmark perekonomian sekaligus ibu kota negara Indonesia.

Co-Director ACI Profesor Tan Kong Yam mengatakan, indeks kemudahan berbisnis yang dilakukan ACI ini lebih komprehensif dibandingkan indeks serupa yang dikeluarkan oleh World Bank. Menurut dia, indeks ACI dihitung berdasarkan statistik ekonomi dan menggabungkan pandangan dari 925 pelaku bisnis di 33 provinsi.

"Para investor saat ini tengah mengamati bagaimana pemerintah provinsi mempermudah prosedur investasi. Bagi mereka, reformasi peraturan saja tidak cukup. Untuk memutuskan tujuan investasi, mereka juga mempertimbangkan kondisi infrastruktur dan tenaga kerja, potensi pasar dan efektivitas biaya. Oleh karenanya, ACI memasukkan faktor-faktor tersebut dalam indeks ini," ujarnya

Dia melanjutkan, dalam penelitiannya ACI memasukan tiga aspek utama, yakni daya tarik bagi investor, keramahan bisnis, dan kebijakan yang kompetitif.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7348 seconds (0.1#10.140)