Rupiah Menguat Terhadap USD ke Rp13.518

JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada Rabu (22/11/2017) dibuka rebound di pasar spot. Rupiah di indeks Bloomberg dibuka menguat 11 poin atau 0,08% di Rp13.518 per USD. Selasa kemarin, rupiah ditutup stagnan di Rp13.529 per USD.

Berototnya rupiah pagi ini juga tercatat di data Yahoo Finance, dengan menguat 7 poin atau 0,05% ke level Rp13.523 per USD, setelah kemarin berakhir stagnan di Rp13.530 per USD.

Data SINDOnews yang bersumber dari Limas, rupiah pada hari ini dibuka di Rp13.523 per USD, terapresiasi 32 poin dari posisi penutupan kemarin di Rp13.555 per USD.

Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah pada Rabu ini juga menguat. Mata uang NKRI dipatok di Rp13.523, bullish 21 poin dari Selasa lalu di Rp13.544 per USD.

Perkasanya rupiah hari ini karena mata uang USD merosot terbebani imbal hasil treasury AS yang gagal meningkat. Kurva yield AS meluncur ke titik terendah dalam satu dekade pada Selasa lalu, karena harga investor berharap The Fed akan terus menaikkan suku bunga.

Sisi lain, Departemen Keuangan AS terlihat meningkatkan penerbitan utang jangka pendek. Pada saat yang sama inflasi rendah dan permintaan global akan yield telah mendukung utang yang akhirnya menjadi hambatan bagi USD.

Mengutip dari Reuters, indeks USD terhadap enam mata uang utama lebih rendah 0,05% ke 93,896. Ini membuat greenback turun terhadap yen Jepang menjadi 112,340 yen.

Euro stabil di USD1,1740 EUR dan dolar Australia naik 0,1% menjadi USD0,7586 AUD. Adapun dolar Selandia Baru naik 0,2% menjadi USD0,6844 NZD, berkat kenaikan produksi peternakan dalam negeri.