Penjualan Online di AS Melonjak pada Malam Thanksgiving

Jum'at, 24 November 2017 - 18:20 WIB
Penjualan Online di AS Melonjak pada Malam Thanksgiving
Penjualan Online di AS Melonjak pada Malam Thanksgiving
A A A
NEW YORK - Masyarakat Amerika Serikat (AS) telah berbelanja lebih dari USD1,52 miliar secara online pada malam perayaan Thanksgiving, dan yang datang langsung ke toko tahun ini pun tetap ramai setelah dua musim liburan terlihat lemah.

Seperti dikutip dari Reuters, Jumat (24/11/2017), pada awal belanja konsumen musim liburan naik 16,8% dari tahun ke tahun sampai pukul 5 sore waktu setempat. Hal ini seperti dikatakan Adobe Analytics yang melacak 80% transaksi online di 100 peritel teratas AS.

Melonjaknya penjualan online dan pergeseran dari belanja toko telah mengurangi keramaian masyarakat yang biasanya terlihat di toko pada malam Thanksgiving dan sehari setelah Black Friday, selama dua tahun terakhir. Tapi pasar tenaga kerja yang kuat, kenaikan harga rumah dan pasar saham pada rekor tertinggi telah meningkatkan selera berbelanja tahun ini.

Analis dan konsultan ritel yang memantau lalu lintas pembelanja di AS menuturkan, keramaian di beberapa toko di banyak lokasi seluruh negeri tercata tetap kuat. "Jumlah pemilih jelas lebih baik daripada beberapa tahun terakhir," kata Craig Johnson, Presiden Cutomer Growth Partners.

Menurutnya, tempat parkir penuh dan outlet di mal terlihat sibuk. Konsultan ritel memiliki 20 anggota yang mempelajari lalu lintas pelanggan di berbagai belahan negara.

Analis ritel Moody's Charlie O 'Shea yang berada di Bucks County, Pennsylvania, melaporkan bahwa lalu lintas yang sehat di toko-toko lokal termasuk produk elektronik di BEst Buy, termasuk toko pakaian Old Navy dan pengecer Kohl's Corp.

Federasi Ritel Nasional (National Retail Federation) memproyeksikan bahwa penjualan untuk November dan Desember akan meningkat 3,6% menjadi 4% tahun in. Penjualan non-toko, yang mencakup penjualan online dan penjualan kios, diperkirakan naik 11%-15% menjadi sekitar USD140 miliar.

Di New Jersey, sekitar 50 orang mengantre Macy's di mal Westfield Garden State Plaza sebelum dibuka dan sekitar 200 orang berdiri di luar toko Best Buy, banyak yang mengambil pesanan via online.

"Saya dan suami saya memiliki tempat yang lebih besar dan kita membutuhkan TV yang lebih besar untuk ruang tamu," kata Jenipher Gomes, yang membeli TV Samsung 50 inci di Best Buy seharga USD399,99.

Hammad Farooq, salah satu konsumen mengatakan bahwa dia menunggu di toko selama satu jam untuk berbelanja laptop dan monitor.

Di Chicago, pembeli tampaknya sedikit kurang antusias untuk keluar rumah dan tampak sepi di sepanjang tempat belanja populer di kota itu.

"Ada beberapa orang lebih dari biasanya tapi saya sama sekali tidak menyebutnya ramai. Saya mengharapkan lebih banyak orang," kata auditor Deloitte Eugenia Liew.

Musim liburan yang mencakup November dan Desember sangat penting bagi pengecer karena dapat mencapai 40% penjualan tahunan. Pengecer mencoba menarik pembeli dengan diskon besar.

Diskon rata-rata berkisar antara 10% sampai 16% dengan penawaran online terbaik pada malam Thanksgiving yang tersedia produk komputer, barang olahraga, pakaian dan permainan video, sesuai dengan tanggal dari Adobe.

Jumlah pelanggan yang berbelanja smartphone melonjak, menyumbang 46% di situs ritel, sementara penjualan komputer desktop dan laptop turun 11% dan hampir 6%.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3535 seconds (0.1#10.140)