Rupiah Ditutup Makin Terperosok Saat USD Flat

Selasa, 12 Desember 2017 - 17:14 WIB
Rupiah Ditutup Makin Terperosok Saat USD Flat
Rupiah Ditutup Makin Terperosok Saat USD Flat
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini ditutup terperosok cukup dalam. Hal ini terjadi saat USD flat alias mendatar terhadap beberapa mata uang lainnya.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah pada sesi penutupan hari ini berada di level Rp13.567/USD atau melemah dari penutupan sebelumnya di level Rp13.555/USD. Rupiah sendiri sepanjang hari ini bergerak pada kisaran level Rp13.543-Rp13.570/USD.

Posisi rupiah menurut data Bloomberg hingga akhir sesi perdagangan hari ini berada pada level Rp13.574/USD atau memburuk dari posisi kemarin yang berakhir di level Rp13.552/USD. Pergerakan harian pada hari ini ada di kisaran level Rp13.546-Rp13.581/USD.

Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, tertahan di level Rp13.550/USD atau lebih buruk dari posisi perdagangan kemarin yang berada di level Rp13.546/USD.

Data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah hingga perdagangan sore hari ini berada pada level Rp13.550/USD. Posisi ini lebih baik dari penutupan kemarin yang berada di level Rp13.565/USD.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (12/12/2017), USD flat alias mendatar setelah baru-baru ini mengalami kenaikan kuat karena Federal Reserve (The Fed) bersiap untuk sebuah pertemuan dua hari untuk mengambil kebijakan. Di mana, The Fed diperkirakan akan menaikkan suku bunga untuk kelima kalinya sejak akhir 2015.

Investor akan mengawasi penilaian The Fed terhadap kesehatan ekonomi, karena hal itu dapat mengubah pandangan pasar mengenai jalur pinjaman masa depan. Pasar obligasi mengantisipasi kenaikan suku bunga lebih lanjut tahun depan.

Indeks USD bertahan stabil di level 93,80 setelah naik lebih dari 1% pekan lalu, kenaikan mingguan terbesar sejak akhir Oktober. Tapi, masih turun lebih dari 9% sepanjang tahun ini.

Jajak pendapat Reuters yang dipublikasikan pekan lalu memperkirakan USD akan tetap melemah dalam beberapa bulan mendatang dan turun 2,5% melawan euro selama tahun depan menjadi 1,22.

"Secara keseluruhan, kami memperkirakan USD akan tetap bergerak secara luas terhadap euro dalam beberapa bulan mendatang tanpa adanya cerita USD positif lebih lanjut," kata Morten Helt, ahli strategi FX senior di Danske Bank.

Euro terhadpa USD berada pada level 1,1785. Dolar Selandia Baru terhadap USD berada di level tertinggi dalam dua pekan, di mana dolar Selandia Baru terhadap USD kemarin naik hampir 1,1% memperpanjang kenaikannya pada hari ini dan naik menjadi 0,6953 pada satu titik, tertinggi sejak 10 November. Ini adalah perdagangan terakhir di posisi 0,6943, naik 0,5% pada hari itu.

Bitcoin tergelincir 1,4% menjadi sekitar 16.685 per USD di bursa Bitstamp yang berbasis di Luksemburg, yang telah menetapkan harga tertinggi sepanjang masa di posisi 17.270 kemarin.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.7703 seconds (0.1#10.140)