Tahun Ini China Dominasi Pembangunan Gedung Pencakar Langit

Jum'at, 15 Desember 2017 - 14:00 WIB
Tahun Ini China Dominasi Pembangunan Gedung Pencakar Langit
Tahun Ini China Dominasi Pembangunan Gedung Pencakar Langit
A A A
BEIJING - China mendominasi dengan membangun gedung pencakar langit di dunia sepanjang 2017 ini. Sebanyak 76 gedung pencakar langit setinggi 200 meter atau lebih dibangun di 36 kota berbeda di China dari 144 gedung yang selesai dibangun pada tahun ini.

Jumlah gedung pencakar langit yang dibangun tahun ini meningkat 13% dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan laporan Council of Tall Buildings and Urban Habitat (CTBUH), pembangunan gedung tinggi tahun ini memecahkan rekor karena paling banyak sepanjang sejarah. Gedung pencakar langit terbaru dan tertinggi di China, yakni Ping An Finance Center di Shenzhen setinggi 599 meter. Hal itu menjadi gedung tertinggi ketiga di dunia.

Sepanjang 2017, Shenzen membangun lebih dari 12 gedung pencakar langit yang memiliki ketinggian di atas 200 meter. Jumlah itu sama dengan gedung pencakar langit yang dibangun di Amerika Serikat (AS). Gedung pencakar langit lainnya di China adalah White Magnolia Plaza di Shanghai. Gedung itu memiliki ketinggian hingga 300 meter. Kemudian gedung pencakar langit baru lainnya, yakni China World Trade Center 3B di Beijing. Greenland Zhengzhou Central Plaza di Zhengzhou, China, yang terdiri dari dua tower memiliki ketinggian hingga 283 meter yang dibangun oleh raksasa real estate Greenland Holding.

Kota yang dipenuhi gedung pencakar langit lainnya di China adalah Nanning, Provinsi Guangxi, berhasil membangun tujuh gedung pencakar langit. Sedangkan Chengdu sama seperti Jakarta yang berhasil membangun lima gedung pencakar langit. Kota-kota di China, seperti Changsha dan Wuhan sama seperti New York, Toronto, Busan di Korea Selatan, dan Pyongyang di Korea Utara, membangun empat gedung pencakar langit dengan ketinggian lebih dari 200 meter. Gedung pencakar langit yang selesai dibangun pada 2017 di Jakarta antara lain Menara Astra dengan ketinggian 261,5 meter, Telkom Landmark Tower 2 dengan ketinggian 220 meter, dan FWD Tower dengan 209 meter.

Ketiga gedung tersebut diperuntukkan sebagai gedung perkantoran. Kemudian gedung pencakar langit baru di Jakarta yang diperuntukkan sebagai apartemen adalah Eternity Apartment @District 8 Jakarta dengan ketinggian 205 meter dan Infinity Apartment @District 8 dengan 205 meter. Tren global memang menunjukkan kalau pembangunan mengarah ke angkasa. "Pasar untuk pembangunan gedung pencakar langit berubah," kata Editor Pusat Gedung Pencakar Langit CTBUH Shawn Ursini dilansir CNN.

Ursini mengungkapkan, jika melihat pada akhir abad 20, gedung pencakar langit lebih banyak difungsikan sebagai gedung perkantoran. Namun, gedung pencakar langit kini juga banyak dijadikan apartemen. Terkadang banyak gedung pencakar langit difungsikan menjadi kantor dan apartemen. "Banyak apartemen kini dibangun dengan ketinggian sedikitnya 200 meter bahkan lebih," ujar Ursini. Tahun ini, lima dari 10 gedung pencakar langit yang dibangun di Dubai, Uni Emirat Arab, digunakan untuk apartemen, termasuk Marina 101 dengan ketinggian 425 meter.

Hal senada diungkapkan Direktur Eksekutif CTBUH Antony Wood kepada Curbed. "Pembagunan gedung pencakar langit bukan untuk pusat bisnis, tetapi lebih untuk tempat tinggi," katanya. Dia menambahkan lebih dari satu juta orang memilih hidup di gedung bertingkat dibandingkan rumah.

Makin Meningkat pada 2018
Meskipun China mendominasi pembangunan gedung pencakar langit, laporan CTBUH mencatat 2017 merupakan tahun paling tersebar dalam konstruksi gedung bertingkat. Sebanyak 23 negara membangun gedung pencakar langit, termasuk Sri Lanka dan Kenya yang pertama kali membangun gedung setinggi lebih dari 200 meter. Dari Istanbul hingga Calgary, kota-kota yang menyelesaikan pembangunan gedung pencakar langit.

Lotte World Tower menjadi gedung pencakar langit tertinggi kelima di dunia. Sedangkan Wilshire Center di Los Angeles kini menjadi gedung tertinggi ke-10 di AS. Sepanjang 2017 pembangunan gedung pencakar langit meningkat dua kali lipat sejak 2012 ketika hanya 69 gedung pencakar langit lebih dari 200 meter selesai dibangun. "Pembangunan gedung tinggi terus berlanjut untuk membuat ekonomi semakin menguat," kata Ursini.

Dia memprediksi sebanyak 130 hingga 160 gedung bertingkat akan selesai dibangun. Namun, apa yang terjadi pada tahun depan sangat tergantung dengan China. Banyak uang dari China digunakan untuk membangun gedung pencakar langit di negara lain. "Faktor ekonomi China menentukan jumlah proyek pembangunan," kata Ursini. Pasalnya, Ursini mengungkapkan, pihaknya juga melihat banyak gedung yang seharusnya selesai dibangun pada 2017 ternyata molor. "Molornya penyelesaian pembangunan gedung itu mungkin berkaitan dengan ekonomi China," katanya.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5259 seconds (0.1#10.140)