Ekonomi ASEAN 2018 Diproyeksi Tumbuh Melambat

JAKARTA - Secara keseluruhan, Institute of Chartered Accountant in England and Wales (ICAEW) memprediksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Asia Tenggara pada 2018 akan menurun hingga 4,7% dari 5% tahun ini.

Melemahnya angka tersebut akibat menurunnya pertumbuhan perdagangan yang tandem dengan penurunan di China serta ketatnya kebijakan moneter domestik.

Direktur Regional ICAEW Asia Tenggara Mark Billington mengatakan, prospek pertumbuhan ekonomi yang cerah khusus bagi Malaysia, yang didukung meningkatnya ekspor dan investasi total Malaysia menandai peningkatan terkuat dalam pertumbuhan tahunan sejak 2014.

"Di luar ekspetasi kuartal III/2017, tumbuh pesat hingga 6,2% year on year dari 5,8% pada kuartal II/2017. Secara berurutan, pertumbuhan PDB utama juga melonjak hingga 1,8% quarter to quarter dibanding 1,3% pada kuartal II/2017," ujarnya di Jakarta, Senin (18/12/2017).

Selain belanja pemerintah, komponen PDB Malaysia lainnya juga meningkat. Walau konsumsi rumah tangga moderat selama dua kuartal terakhir, namun tetap ada pertumbuhan hingga 0,7%.

"Melawan ekspektasi bahwa inflasi utama akan turun menjadi 2,9% tahun depan dari estimasi 3,8%, Bank Negara Malaysia tampaknya akan mulai normalisasi suku bunga dengan kenaikan 25 bps kuartal I/2018," jelas dia.