OJK Targetkan Penghimpunan Dana Pasar Modal Capai Rp200 Triliun di 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) menargetkan penghimpunan dana di pasar modal mencapai Rp175 hingga Rp200 triliun di 2024 mendatang. Target tersebut tidak jauh berbeda dengan tahun ini.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi mengatakan, penetapan target tersebut sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi dunia yang oleh sebagian lembaga seperti International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia atau World Bank direvisi ke bawah.
"Kami ini tetap optimistis terhadap 2024, tapi tetap konservatif. Dalam menargetkan tahun depan sama dengan tahun lalu antara Rp175 hingga Rp200 triliun," kata Inarno dalam konferensi pers secara daring, Senin (4/12/2023).
Adapun, per 30 November 2023, OJK mencatat total penghimpunan dana di pasar modal sebesar Rp230,59 triliun. Secara rinci, sebanyak 74 perusahaan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan nilai emisi sebesar Rp52,99 triliun.
Selanjutnya, total himpunan dana di pasar modal juga dikontribusikan oleh 21 Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan nilai emisi sebesar Rp50,99 triliun, sebanyak 11 penerbitan Efek Bersifat Utang atau Sukuk tercatat memiliki nilai emisi Rp10,47 triliun, serta Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Tahap I, II dan seterusnya memiliki nilai emisi sebesar Rp116,14 triliun.
"Sementara itu, pipeline penawaran umum masih terdapat 96 dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp41,11 triliun, yang di antaranya merupakan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 64 perusahaan," tutur Inarno.
Adapun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 4,87% ke level 7.080,74 pada November 2023. Indeks naik secara month to date jika dibandingkan dengan Oktober lalu yang berada di level 6.752,21.
Sementara, tekanan outflow non-resident mereda, meski masih mencatatkan net sell sebesar Rp0,52 triliun secara month to date. Secara year to date, IHSG tercatat menguat sebesar 3,36% dengan non-resident membukukan net sell sebesar Rp13,86 triliun. Beberapa sektor pada November masih menguat di antaranya teknologi, infrastruktur dan keuangan.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi mengatakan, penetapan target tersebut sejalan dengan target pertumbuhan ekonomi dunia yang oleh sebagian lembaga seperti International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia atau World Bank direvisi ke bawah.
"Kami ini tetap optimistis terhadap 2024, tapi tetap konservatif. Dalam menargetkan tahun depan sama dengan tahun lalu antara Rp175 hingga Rp200 triliun," kata Inarno dalam konferensi pers secara daring, Senin (4/12/2023).
Adapun, per 30 November 2023, OJK mencatat total penghimpunan dana di pasar modal sebesar Rp230,59 triliun. Secara rinci, sebanyak 74 perusahaan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan nilai emisi sebesar Rp52,99 triliun.
Selanjutnya, total himpunan dana di pasar modal juga dikontribusikan oleh 21 Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan nilai emisi sebesar Rp50,99 triliun, sebanyak 11 penerbitan Efek Bersifat Utang atau Sukuk tercatat memiliki nilai emisi Rp10,47 triliun, serta Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Tahap I, II dan seterusnya memiliki nilai emisi sebesar Rp116,14 triliun.
"Sementara itu, pipeline penawaran umum masih terdapat 96 dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp41,11 triliun, yang di antaranya merupakan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 64 perusahaan," tutur Inarno.
Adapun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 4,87% ke level 7.080,74 pada November 2023. Indeks naik secara month to date jika dibandingkan dengan Oktober lalu yang berada di level 6.752,21.
Sementara, tekanan outflow non-resident mereda, meski masih mencatatkan net sell sebesar Rp0,52 triliun secara month to date. Secara year to date, IHSG tercatat menguat sebesar 3,36% dengan non-resident membukukan net sell sebesar Rp13,86 triliun. Beberapa sektor pada November masih menguat di antaranya teknologi, infrastruktur dan keuangan.
(nng)