BBM Satu Harga di Papua Berjalan Baik

Jum'at, 22 Desember 2017 - 15:12 WIB
BBM Satu Harga di Papua Berjalan Baik
BBM Satu Harga di Papua Berjalan Baik
A A A
JAKARTA - Program BBM Satu Harga di Papua sudah berjalan baik. Di berbagai titik pengoperasian, masyarakat menikmati harga yang sama dengan wilayah lain di Indonesia.

Kalaupun ada kendala, hanya faktor pasokan yang memang harus ditingkatkan. "Progam Pak Jokowi ini sudah bagus dan dijalankan dengan baik oleh Pertamina. Masyarakat sudah menikmati harga yang sama," kata Kabag Umum Setda Kabupaten Puncak, Ilaga, Firom M Balinal dalam rilisnya, Jumat (22/12/2017).

Menurutnya, dampak harga BBM yang sama ini sangat dirasakan masyarakat Ilaga. Harga kebutuhan pokok seperti sayur di pasar menjadi lebih terjangkau, anak-anak menjadi lebih semangat dalam belajar di malam hari karena BBM untuk genset lebih murah, dan ekonomi lebih bergairah.

Saat ini perlu adanya penambahan pasokan, namun pihaknya menyadari bahwa penerbangan ke wilayah yang berada pada ketinggian 7.500 kaki memang tidak mudah. BBM harus diangkut dengan pesawat Air Tractor yang hanya berkapasitas 4KL sekali angkut.

"Belum lagi kalau cuaca tidak bagus, risiko sangat tinggi. Apalagi, penerbangan juga melayani rute lain," kata Firom.

Seperti halnya titik lain di Papua, lembaga penyalur BBM Satu Harga yang dioperasikan Pertamina di Ilaga, memang menjual dengan harga sama, yaitu Rp6.450 per liter untuk premium dan Rp5.150 per liter untuk Solar.
Kalau pun ada yang menjual lebih tinggi, kata Firom, itu dilakukan di luar lembaga resmi yang dioperasikan BUMN tersebut. "Pasokan memang harus ditambah. Karena, ada juga masyarakat dari luar Ilaga yang turut membeli," ujarnya.

Kebutuhan masyarakat terhadap BBM sangat tinggi, tidak jarang terjadi antrean panjang di berbagai lembaga resmi tersebut. "Guna mengantisipasi hal itu, kami dari Bagian Umum Setda Kabupaten Puncak, ke depan berencana untuk memberlakukan sistem kupon," imbuhnya

Pertamina memang sudah mengoperasikan BBM Satu Harga di berbagai titik di Papua dan Maluku. Sejak 2016 hingga sekarang, total terdapat 20 titik di wilayah tersebut dan 12 di antaranya, mulai beroperasi pada 2017.

Di Papua, selain Ilaga, titik tersebut di antaranya di Supiori, Tambrauw, Moswaren, Inanwatan, Paniani, Oksibil, Boven Digoel, dan Waropen.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3854 seconds (0.1#10.140)