Jumlah Penduduk Miskin di RI Turun Tipis Jadi 26,58 Juta orang

Selasa, 02 Januari 2018 - 14:24 WIB
Jumlah Penduduk Miskin di RI Turun Tipis Jadi 26,58 Juta orang
Jumlah Penduduk Miskin di RI Turun Tipis Jadi 26,58 Juta orang
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan, jumlah penduduk miskin pada September 2017 turun tipis dibanding Maret 2017. Pada periode ini, jumlah penduduk miskin mencapai 26,58 juta orang atau turun 1,19 juta orang dibanding Maret 2017 yang sebesar 27,77 juta orang.

Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, jika dilihat secara persentasenya pun penduduk miskin mengalami penurunan yaitu mencapai 10,12%. Pencapaian ini merupakan terendah sejak tujuh tahun terakhir atau sejak 2011.

"Dari Maret 2017 ke September 2017 persentase penduduk miskin turun 0,52%. Jumlah penduduk miskin juga mengalami penurunan signifikan, dari Maret 2017 ke September 2017 jumlahnya menurun sebesar 1,19 juta orang. Dari 27,77 juta pada Maret 2017 jadi 26,58 juta penduduk pada September 2017. Ini capaian menggembirakan dari sisi jumlah penduduk miskin dan persentase," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (2/1/2018).

Menurutnya, persentase penduduk miskin di desa jauh lebih tinggi dibanding di perkotaan. Pada September 2017, persentase penduduk miskin di pedesaan mencapai 13,47% sedangkan di perkotaan sebesar 7,26%. "Jadi, persoalan kemiskinan di desa jauh lebih kritikal dibanding di kota," tutur dia.

Pria yang akrab disapa Kecuk ini menuturkan, faktor yang memengaruhi penurunan tingkat kemiskinan sejak Maret hingga September 2017 adalah inflasi. Sepanjang periode tersebut, dia menilai pemerintah telah berhasil mengendalikan inflasi.

"Faktor yang bisa berpengaruh ke tingkat kemiskinan selama Maret-September 2017. Pertama, inflasi ketika inflasi bergerak liar kemudian komoditasnya digerakkan oleh komoditas pokok yang jadi kebutuhan dasar seperti beras, tentu kemiskinan meningkat. Tapi, dari Maret hingga September 2017 inflasi terkendali," terangnya.

Selain itu, upah buruh tani baik secara riil maupun nominan juga mengalami peningkatan. Masih menurut Kecuk, mayoritas penduduk miskin bekerja di sektor pertanian, sehingga peningkatan upah buruh tani berdampak terhadap jumlah penduduk miskin di Tanah Air.

Jika dilihat dari komoditasnya, yang berpengaruh terhadap penurunan tingkat kemiskinan adalah gula pasir yang turun harganya sebesar 9,74%. Sedangkan beras mengalami kenaikan tipis sebesar 0,69%.

Sementara, penyebaran kemiskinan menurut pulau masih terpusat di Indonesia bagian timur. Di mana, persentase penduduk miskin di Maluku dan Papua mencapai 21,23% dan terendah di Kalimantan yang mencapai 6,18%.

Namun, jika dilihat dari jumlah penduduknya maka Pulau Jawa memiliki jumlah penduduk miskin terbanyak yaitu sebanyak 13,94 juta dan terendah di Kalimantan sebanyak 980 juta orang.

"Menurut kota dan desa bahwa persentase penduduk miskin di pedesaan selalu lebih tinggi dibanding perkotaan. Sehingga, kalau mau berantas kemiskinan perlu perhatian khusus ke pedesaan, dengan memperhatikan karakteristik penduduk miskin di pedesaan, di mana mayoritas bekerja di sektor pertanian," imbuh dia.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4689 seconds (0.1#10.140)