Atasi Penyakit Sel Sabit, Amerika Serikat Akhirnya Gunakan Pengobatan Crispr

Minggu, 10 Desember 2023 - 15:00 WIB
loading...
Atasi Penyakit Sel Sabit, Amerika Serikat Akhirnya Gunakan Pengobatan Crispr
Amerika Serikat akhirnya memberi izin pengobatan gen Crispr. Ini menjadi sejarah negara itu. Foto/ getty.
A A A
JAKARTA - Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (AS) memberi izin pengobatan menggunakan teknologi modifikasi gen Crispr. Ini menjadi yang pertama sepanjang sejarah negara tersebut.

Perawatan medis yang disebut Casgevy ini ditujukan untuk mengobati pasien dengan penyakit sel sabit, yakni kelainan darah bawaan yang mempengaruhi lebih dari 100 ribu orang di AS. Terapi dibuat oleh Vertex Pharmaceuticals dari Boston dan Crispr Therapeutics dari Swiss.



Dilansir Wired pada Minggu (10/12/2023), Casgevy yang sudah lebih dahulu diadopsi Inggris itu bertujuan untuk menghilangkan rasa nyeri yang melemahkan yang merupakan ciri khas penyakit sel sabit. Ini melibatkan pengeditan sel pasien di luar tubuh untuk mengesampingkan cacat genetik yang menyebabkan penyakit.

Orang dewasa dan anak-anak berusia 12 tahun ke atas yang sering mengalami serangan nyeri berhak menerima penanganan dengan Casgevy. Terapi ini dirancang untuk diberikan sekali saja dan manfaatnya berpotensi bertahan selama bertahun-tahun atau mungkin puluhan tahun.

“Ini adalah tonggak sejarah yang besar. Ini benar-benar dapat mengubah kehidupan individu dan mengurangi beban rasa sakit," kata Vence Bonham, Wakil Direktur National Human Genome Research Institute di National Institutes of Health.

Untuk diketahui, penyakit sel sabit adalah suatu kondisi keturunan, di mana sel darah merah seseorang menjadi keras dan berbentuk bulan sabit, bukannya fleksibel dan bulat. Sel-sel “sabit” ini mengumpul dan menghalangi aliran darah, menyebabkan rasa sakit yang luar biasa.

Seiring waktu, penyakit ini dapat menyebabkan kerusakan organ. Sel-sel yang sakit juga mati lebih awal, sehingga menyebabkan kekurangan sel darah merah yang sehat. Jumlah sel darah merah yang rendah berarti tubuh tidak mendapatkan cukup oksigen, suatu kondisi yang disebut anemia.

Hal ini menyebabkan kelelahan, sesak napas, dan pusing. Orang yang mengidap penyakit ini memiliki harapan hidup dua dekade lebih pendek dibandingkan orang lainnya. Adapun penyebabnya adalah hemoglobin, protein yang membawa oksigen ke seluruh tubuh tumbuh secara tidak normal.

Casgevy menggunakan teknologi Crispr pemenang Hadiah Nobel untuk memodifikasi sel pasien sehingga menghasilkan hemoglobin yang sehat. Sistem Crispr memiliki dua bagian, protein yang memotong materi genetik dan molekul pemandu yang memberi tahu bagian mana dalam genom yang akan dipotong.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1527 seconds (0.1#10.140)