Wall Street Melompat Tinggi Terangkat Harga Minyak Dunia

NEW YORK - Wall Street ditutup pada rekor tertinggi pada perdagangan Kamis, waktu setempat ketika lonjakan harga minyak dunia mengangkat saham sektor energi. Ditambah investor menyakini musim laporan pendapatan perusahaan Amerika Serikat (AS) bakal berada dalam jalur positif.

Sektor energi S & P. SPNY ditutup naik 2% seiring lonjakan harga minyak Brent yang untuk pertama kalinya sejak Desember 2014 menyentuh level di atas USD70 per barel. Harga minyak terdorong penurunan produksi AS secara mengejutkan serta persediaan minyak mentah yang lebih rendah.

Sektor konsumen melihat keuntungan yang kuat di media dan saham ritel, sementara indeks industrials baik dibantu oleh maskapai penerbangan. "Faktor pendorong hari ini dan sepanjang pekan yakni karena kepercayaan yang tinggi terhadap pertumbuhan ekonomi," ujar Kepala Investasi Brown Brothers Harriman yakni Scott Clemons.

Tercatat Dow Jones Industrial Average (DJI) naik 205,6 poin atau 0,81% ke level 25.574,73 dan indeks S & P 500 memperoleh tambahan 19,33 poin yang setara 0,70% menjadi 2.767,56. Sedangkan komposit Nasdaq meningkat 58,21 poin atau 0,81% ke posisi 7.211,78.

Pasar saham AS kemarin sempat mencetak penurunan harian untuk S & P dan Nasdaq pada tahun 2018, setelah sebuah China dikabarkan akan memperlambat pembelian obligasi pemerintah AS. Sentimen lanjutannya datang dari laporan bahwa Presiden AS Donald Trump kemungkinan besar bakal mengakhiri kesepakatan perdagangan NAFTA.

Investor bertaruh pada laporan triwulanan bullish dari perusahaan besar dan rincian pemotongan pajak federal. Pelaporan perusahaan pekan ini akan dimulai dari bank-bank besar AS di antaranya JPMorgan Chase & Co (JPM.N) dan Wells Fargo & Co (WFC.N).