Tekan Harga Beras, Pemerintah Diminta Operasi Pasar Besar-besaran

Jum'at, 12 Januari 2018 - 22:40 WIB
Tekan Harga Beras, Pemerintah Diminta Operasi Pasar Besar-besaran
Tekan Harga Beras, Pemerintah Diminta Operasi Pasar Besar-besaran
A A A
SEMARANG - Pemerintah diminta untuk melakukan langkah kongkret berupa operasi besar-besaran untuk menakan harga beras di pasaran yang semakin melambung tinggi. Ketua Umum DPP PAN, Zulkifli Hasan mengatakan, pergerakan harga beras sejak bulan Desember tahun 2017 sampai saat ini mengalami kenaikan cukup signifikan, sehingga diperlukan langkah-langkah pengendalian harga di tingkat konsumen.

Salah satu upaya yang bisa dilakukan adalah dengan melakukan operasi pasar. Operasi pasar sudah sangat dibutuhkan mengingat harga beras saat ini jauh dari harga eceran tertinggi (HET).

"Saya ingin menyampaikan, saat ini kondisi harga beras sangatlah tinggi. Karena itu sudah saatnya pemerintah melakukan operasi pasar secara menyeluruh di wilayah-wilayah yang terjadi kenaikan harga beras," katanya di Semarang, Jumat (12/1/2018).

Meski kenaikan harga beras sudah menjadi rutinitas tahunan ketika datangnya musim paceklik atau musim sebelum panen, namun hal itu bukan menjadi alasan bagi pemerintah untuk berpangku tangan. Masyarakat sudah sangat resah dengan kenaikan harga beras yang menjadi bahan pangan utama itu. "Waktunya kapan? Ya sekarang ini. Tidak perlu menunggu-nunggu lagi," tandas Ketua MPR RI ini.

Dari hasil pantauan di lapangan, harga beras kelas medium berada di kisaran Rp10.500 per kilogram, di atas HET yang hanya Rp9.450 per kg dan kelas premium di kisaran harga Rp11.500 per kg, bahkan bisa lebih.

Di tempat terpisah, Kepala Perum Bulog Divisi Regional Jawa Tengah, Djoni Nur Ashari mengatakan, Bulog sudah menyiapkan 30 ribu ton beras untuk melakukan operasi pasar di titik-titik penghitungan inflasi. Ia menjelaskan, sejak digelontorkan pada 9 Januari lalu, realisasi penyerapan beras dalam operasi pasar sudah lebih dari 17 ribu ton atau 58,29% dari target operasi pasar sebesar 30 ribu ton.

Operasi pasar yang dilakukan Bulog dilaksanakan di pasar tradisonal, pencatatan BPS maupun non pencatatan BPS, pemukiman penduduk, dan Rumah Pangan Kita (RPK).

"Kita sudah menggandeng 228 pedagang. Dan hasilnya cukup baik, paling tidak harga beras tidak naik terus menerus," katanya. Ia menambahkan operasi pasar akan dilakukan sampai bulan Maret mendatang, atau saat datangnya panen raya para petani.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5525 seconds (0.1#10.140)