Airbus Beri Sinyal Hentikan Produksi Pesawat Superjumbo A380

Selasa, 16 Januari 2018 - 12:03 WIB
Airbus Beri Sinyal Hentikan Produksi Pesawat Superjumbo A380
Airbus Beri Sinyal Hentikan Produksi Pesawat Superjumbo A380
A A A
TOULOUSE - Produsen pesawat asal Eropa, Airbus mengatakan kemungkinan bakal menghentikan pembuatan pesawat Superjumbo A380 seiring lemahnya permintaan. Direktur Penjualan John Leahy mengungkapkan, Airbus harus menghentikan program ini jika pelanggan utama pesawat tersebut yakni maskapai Emirates Dubai tidak melakukan pemesanan lagi.

Meski begitu Leahy menambahkan, tetap berharap bisa melakukan kesepakatan baru dengan Emirates dalam waktu dekat. Sementara Presiden Emirates Airline Sir Tim Clark kepada BBC mengaku, tetap optimistis bahwa sebuah kesepakatan dapat dihasilkan antara kedua perusahaan.

Airbus mengutarakan bahwa Emirates mungkin satu-satunya maskapai penerbangan yang memiliki kemampuan untuk mengambil minimal enam pesawat per tahun untuk periode delapan sampai 10 tahun ke depan. Pernyataan Airbus muncul justru saat mengungkapkan bahwa mereka telah menerima pesanan pesawat lebih baik daripada Boeing tahun lalu.

Hal ini menjadi tahun kelima secara beruntun bahwa Airbus telah mengalahkan rival mereka asal Amerika Serikat (AS). Perusahaan asal Eropa tersebut menerangkan telah mengantongi pesanan 1.109 pesawat dan mencatat rekor pengiriman 718 pada tahun lalu. Sedangkan rivalnya Boeing hanya mendapatkan pesanan sebesar 912 dan melakukan pengiriman 763.

Chief Operating Officer Airbus Fabrice Bregier menyakini, pengiriman secara keseluruhan bisa meningkat hingga 800 tahun ini, berkat lonjakan laju produksi pesawat jarak menengah seri A320neo. Terang dia pengiriman A320neo sempat melambat tahun lalu, lantaran terdapat masalah dengan mesin pesawat namun masalah itu kini telah dipecahkan.

Sebagai informasi proyek A380 pertama kali dimulai pada awal 1990-an sebagai penerus Boeing 747, dimana kemudian pekerjaan tersebut mulai dilakukan dengan serius pada tahun 1993. Pesawat ini memiliki dua kursi kembar dan dirancang untuk menggabungkan fasilitas seperti bar, lounge, salon kecantikan dan toko bebas bea, sesuai dengan spesifikasi pelanggan.

Ada total 317 pesanan untuk pesawat penumpang terbesar di dunia sejak diluncurkan pada 2007. Airbus A380 memulai penerbangan komersialnya pada bulan Oktober tahun itu bersama Singapore Airlines yang terbang dari Singapura ke Sydney. Qantas menerima pesanan pesawat tersebut pada tahun 2008, menerbangkan rute antara Melbourne dan Los Angeles. Air France dan Lufthansa juga telah menerbangkan Airbus A380, namun pelanggan terbesarnya selama ini adalah Emirates.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.4491 seconds (0.1#10.140)