Tidak Ada yang Memberatkan BUMN

Kamis, 18 Januari 2018 - 08:15 WIB
Tidak Ada yang Memberatkan BUMN
Tidak Ada yang Memberatkan BUMN
A A A
PERLAHAN tapi pasti, harga saham BUMN konstruksi yang sebelumnya dikabarkan anjlok di tengah kinerja mereka yang bagus, sudah kembali normal. Pasalnya, harga saham tersebut tidak mencerminkan harga sebenarnya. Proyek-proyek infrastruktur yang ditugaskan pemerintah juga ditampik memberatkan keuangan BUMN Konstruksi. "Yang penting secara jangka panjang keekonomiannya bisa masuk," kata Deputi Bidang Usaha Konstruksi, Sarana dan Prasarana Perhubungan (KSPP) Kementerian BUMN, Ahmad Bambang, Rabu (10/1/2018) pekan lalu.

Dalam pesan singkat melalui aplikasi WhatsApp, kepada Fikri Kurniawan dari Sindo Weekly, Bambang yang saat itu sedang berada di Korea Selatan optimistis investasi tahun ini sebesar Rp120 triliun. Berikut kutipannya:

Bagaimana kinerja BUMN Konstruksi di tahun kemarin?

Secara umum semua mengalami kenaikan profit double digit. Belum closing sih, tapi dijamin pasti naik besar.

Harga sahamnya tak mencerminkan kinerja keuangannya? Mengapa?
Sudah normal. Harga saham tidak cerminkan harga sebenarnya. Isu yang memengaruhi harga saham BUMN Konstruksi ini adalah isu kas yang berdarah-darah. Tapi harganya sekarang kan naik lagi.

Apa langkah pemerintah untuk memperbaiki arus kas BUMN Konstruksi?
Terus mengusahakan penagihan dana talangan serta inovasi-inovasi pendanaan seperti global bond, komodo/rupiah Bond, IPO, MTN, dan lain sebagainya.

Bagaimana kemampuan pendanaan BUMN konstruksi untuk proyek infrastruktur pemerintah?
Dengan berbagai inovasi pendanaan tersebut, tahun 2018 ini direncanakan investasi Rp120 triliun lagi.

Apakah penerbitan Komodo BONd akan dilakukan BUMN lain? Simak wawancara selengkapnya di Majalah SINDO Weekly Edisi 46/VI/2017 yang terbit Senin (15/01/2018).
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8476 seconds (0.1#10.140)