Harga Beras Picu Inflasi Jawa Tengah

Jum'at, 02 Februari 2018 - 20:36 WIB
Harga Beras Picu Inflasi Jawa Tengah
Harga Beras Picu Inflasi Jawa Tengah
A A A
SEMARANG - Kenaikan harga beras yang terjadi sejak akhir Desember lalu dan bertahan hingga saat ini, mendongkrak inflasi di Jawa Tengah. BPS Jateng mencatat inflasi di Jateng mencapai 0,88%, lebih tinggi dari inflasi nasional yang hanya 0,62%.

Kepala BPS Jawa Tengah, Margo Juwono menyebutkan, ada lima komoditas penting yang berpengaruh terhadap inflasi pada Januari 2018, yakni naiknya harga beras, cabai rawit, cabai merah, daging ayam ras, dan tarif rumah sakit (RS).

Ia menambahkan, kondisi ini terjadi di semua kota SBH (survei biaya hidup), dengan catatan paling tinggi adalah Cilacap sebesar 1,33% dan terendah di Surakarta sebesar 0,55%.

"Inflasi terjadi karena kenaikan harga yang ditunjukkan naiknya indeks semua kelompok pengeluaran yang ada, seperti bahan makanan sebesar 3,38% diikuti kesehatan sebesar 0,75%," katanya, Jumat (2/2/2018).

Lebih lanjut Margo mengatakan, inflasi merupakan hal paling strategis yang harus diwaspadai karena menyangkut daya beli masyarakat. Jika harga komoditas terus naik akan menurunkan daya beli masyarakat.

Sementara itu, meskipun Kota Semarang tidak termasuk dalam daftar daerah penyumbangan inflasi terbesar, namun tetap menjadi perhatian penting karena mencatatkan angka inflasi yang cukup besar, yaitu sebesar 0,81%, di bawah inflasi Provinsi Jawa Tengah.

Terkait hal itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi bergerak cepat bersama berbagai elemen masyarakat melakukan upaya untuk menekan inflasi yang terjadi di Provinsi Jawa Tengah, terkhusus di Kota Semarang.

Salah satu upayanya dengan menggelar pasar murah di dua kecamatan Kota Semarang, bekerja sama dengan PKK Kota Semarang, serta anggota DPR RI, Juliari Batubara pada Jumat (2/2). Tidak kurang dari 4 ton beras dibagikan kepada warga di Kecamatan Semarang dan Kecamatan Tembalang dengan harga murah.

Pasar murah tersebut, menurut Wali Kota Semarang yang juga akrab disapa Hendi itu dinilai akan efektif untuk menekan inflasi. Hal ini mengingat dalam catatan BPS Jawa Tengah, kenaikan harga beras andilnya cukup besar terhadap inflasi. "Saya mencatat bahwa Inflasi pada bulan Januari ini terjadi karena adanya kenaikan indeks semua kelompok pengeluaran, terutama pada kelompok bahan makanan," jelasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Semarang, Krisseptiana Hendrar Prihadi menjelaskan, dalam pasar murah tersebut ada 1.000 kupon yang dibagikan kepada masyarakat, yang masing-masing dapat ditukarkan dengan paket murah seharga Rp50.000. "Setiap paketnya berisi 4 kg beras, 1 kg gula pasir, 1 liter minyak goreng, 4 bungkus mie instant, dan 1 kotak teh," jelas Krisseptiana.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8213 seconds (0.1#10.140)