BI Pastikan Ketahanan Industri Perbankan Tetap Kuat

Senin, 12 Februari 2018 - 18:19 WIB
BI Pastikan Ketahanan Industri Perbankan Tetap Kuat
BI Pastikan Ketahanan Industri Perbankan Tetap Kuat
A A A
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan, ketahanan industri perbankan tetap kuat. Hal ini tercermin pada rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) perbankan tercatat sebesar 23,2% pada November 2017 dan rasio likuiditas (DPK) berada pada level 22,3%.

Sementara itu, per Desember 2017 rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) tercatat sebesar 2,6% (gross) dan NPL nett sebesar 1,2% lebih rendah dibandingkan Oktober 2017 yaitu sebesar 2,96% (gross) atau 1,29% (net). Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, transmisi pelonggaran kebijakan moneter melalui jalur suku bunga terus berlangsung.

"Transmisi moneter dari suku bunga terus berlanjut tercermin pada penurunan suku bunga kredit dan deposito, meski belum dalam besaran yang diharapkan," ujar Mirza di Jakarta, Senin (12/2/2018).

Bunga deposito turun sebesar 187 bps atau turun sebesar 6,07% dari Januari 2016 hingga Desember 2017. Sedangkan bunga kredit juga turun pada Januari 2016 hingga Desember 2017 sebesar 153 bps atau sekitar 11,3%. Menurut dia, transmisi melalui jalur kredit pada tahun 2017 masih terbatas, sejalan dengan permintaan kredit yang belum tinggi dan perilaku bank yang masih selektif dalam memberikan kredit baru.

Hal ini tercermin pada pertumbuhan kredit sebesar 8,15% (yoy) atau naik sebesar Rp357 triliun per Desember 2017. Adapun Dana Pihak Ketiga (DPK) per Desember 2017 naik sekitar Rp449 triliun atau naik 9,28% (yoy).

Sejalan dengan perkiraan perbaikan ekonomi dan penerapan kebijakan makroprudensial terkait intermediasi dan pengelolaan likuiditas, serta progres program konsolidasi korporasi dan perbankan yang ditempuh, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan DPK dan kredit akan lebih baik pada 2018, masing-masing dalam kisaran 9,0-11,0% (yoy) dan 10,0-12,0% (yoy).

Mirza melanjutkan, di tengah pertumbuhan kredit perbankan yang terbatas, pembiayaan ekonomi melalui pasar keuangan, seperti penerbitan saham, obligasi, dan medium term notes (MTN), terus tumbuh.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.2906 seconds (0.1#10.140)