Laba Bersih BTN 2017 Naik 15,59% Jadi Rp3,02 Triliun

Selasa, 13 Februari 2018 - 14:02 WIB
Laba Bersih BTN 2017 Naik 15,59% Jadi Rp3,02 Triliun
Laba Bersih BTN 2017 Naik 15,59% Jadi Rp3,02 Triliun
A A A
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) sepanjang 2017 berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp3,02 triliun, atau naik 15,59% secara tahunan (year on year/yoy) dari 2016 sebesar Rp2,61 triliun.

Capaian laba bersih ini ditopang penyaluran kredit dan pembiayaan Bank BTN yang naik 21,01% yoy dari Rp164,44 triliun pada 2016 menjadi Rp198,99 triliun pada 2017. Pertumbuhan kredit di atas rata-rata industri perbankan nasional, di mana data Bank Indonesia menunjukkan per Desember 2017, kredit perbankan nasional tumbuh 8,2% yoy.

Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan, perseroan terus berupaya melakukan transformasi dan inovasi dalam menjalankan bisnis, terutama dalam rangka menyukseskan Program Satu Juta Rumah. Tujuannya untuk menjangkau semakin banyak masyarakat Indonesia memiliki hunian terjangkau.

"Dengan berbagai transformasi dan inovasi dalam rangka mendukung Program Satu Juta Rumah, Bank BTN sukses mencetak laba bersih senilai Rp3,02 triliun dan penyaluran kredit yang tumbuh sebesar 21,01% atau di atas rata-rata industri perbankan nasional," tutur dia dalam rilisnya saat Press Conference Paparan Kinerja Bank BTN Kuartal IV/2017 di Menara BTN, Jakarta, Selasa (13/2/2018).

Sebagai bank penyalur Program Satu Juta Rumah, kredit perumahan masih mendominasi komposisi pinjaman Bank BTN sepanjang 2017 atau 90,07% dari total pinjaman yang disalurkan perseroan. Per Desember 2017, kredit perumahan yang disalurkan perseroan naik 21,14% yoy dari Rp147,94 triliun menjadi Rp179,22 triliun.

Kredit pemilikan rumah (KPR) BTN naik 23,26% yoy dari Rp117,3 triliun pada triwulan akhir 2016 menjadi Rp144,58 triliun di periode sama tahun berikutnya. Kenaikan ini juga di atas rata-rata industri perbankan. Bank sentral merekam, hingga akhir 2017 pertumbuhan KPR dan KPA industri perbankan nasional sebesar 11,4% yoy.

Dengan penyaluran tersebut, Bank BTN juga tercatat masih menguasai pasar KPR di Indonesia dengan pangsa sebesar 36,3%. Kemudian, di segmen KPR Subsidi, Bank BTN menjadi pemimpin pasar dengan pangsa 95,42%.

Maryono memaparkan, KPR Subsidi mencatatkan laju pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 32,45% yoy dari Rp56,83 triliun menjadi Rp75,27 triliun pada Desember 2017. KPR Non-Subsidi naik 14,62% yoy menjadi Rp69,3 triliun pada akhir 2017 dari Rp60,46 triliun di periode sama tahun sebelumnya.

Kemudian, kredit konstruksi Bank BTN naik 18,98% yoy dari Rp21,92 triliun menjadi Rp26,08 triliun pada akhir 2017. Lalu, kredit perumahan lainnya tercatat senilai Rp8,56 triliun pada Desember 2017.

Kredit non-perumahan BTN naik 19,78% yoy dari Rp16,49 triliun menjadi Rp19,76 triliun pada kuartal IV/2017. Kenaikan ini ditopang peningkatan kredit konsumer 1,59% yoy menjadi Rp4,81 triliun dan kredit komersial sebesar 27,12% yoy menjadi Rp14,95 triliun pada akhir 2017.

Laju positif penyaluran kredit juga diikuti perbaikan kualitas kredit. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) nett Bank BTN pada Desember 2017 berada di level 1,66% atau membaik dari 1,85% pada periode sama tahun sebelumnya. NPL gross perseroan hanya 2,66% per Desember 2017, turun dari 2,84% di Desember 2016.

Penyaluran kredit juga turut meningkatkan aset Bank BTN sebesar 22,04% yoy dari Rp214,16 triliun menjadi Rp261,36 triliun pada akhir 2017. "Aset BTN saat ini telah mencapai Rp261,36 triliun dan sebentar lagi kami optimistis target bank terbesar ke-5 berdasarkan aset akan terpenuhi," tutur Maryono.

Bank BTN juga menghimpun dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp192,95 triliun. Perolehan tersebut naik 20,45% yoy dari Rp160,19 triliun pada 31 Desember 2016. Pertumbuhan simpanan masyarakat tersebut pun lebih tinggi di atas rata-rata perbankan nasional yang hanya naik sebesar 8,3% yoy (data BI).

Maryono mengungkapkan, kenaikan DPK Bank BTN tersebut ditopang pertumbuhan positif giro, tabungan, dan deposito yang masing-masing tumbuh 19,21% yoy, 17,57% yoy, dan 22,42% yoy.
Dari kinerja fungsi intermediasi Bank BTN tersebut menyumbang pertumbuhan penyaluran bunga bersih perseroan sebesar 14,45% yoy dari Rp8,25 triliun menjadi Rp9,44 triliun pada kuartal IV/2017. Pendapatan bunga bersih turut mengerek naik laba bersih Bank BTN sebesar 15,59% yoy menjadi Rp3,02 triliun.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6894 seconds (0.1#10.140)