Susi Makin Pede Tanpa Cantrang Ekosistem Laut Indonesia Membaik

Kamis, 15 Februari 2018 - 03:09 WIB
Susi Makin Pede Tanpa Cantrang Ekosistem Laut Indonesia Membaik
Susi Makin Pede Tanpa Cantrang Ekosistem Laut Indonesia Membaik
A A A
PROBOLINGGO - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus menekan penggunaan alat tangkap ikan jenis cantrang oleh para nelayan lewat kampanye yang gencar. Upaya tersebut diyakini mulai membuahkan hasil positif, dengan semakin membaiknya kondisi ekosistem laut Indonesia.

Semakin membaiknya kondisi ekosistem laut Indonesia, tersebut, diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti saat melakukan kujungan kerja ke Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Rabu (14/2). Salah satu bukti membaiknya kondisi eksositem laut Indonesia, ditunjukkan Susi dengan hadirnya Hiu Tutul di perairan Probolinggo.

Susi Makin Pede Tanpa Cantrang Ekosistem Laut Indonesia Membaik


Hal ini menurutnya memiliki arti, kondisi biomas laut Indonesia, jauh membaik, dan bisa bermanfaat bagi masyarakat. Lebih lanjut dia memberikan apresiasi positif kepada para nelayan di Kabupaten Probolinggo, yang telah meninggalkan alat tangkap ikan jenis cantrang. Bahkan, karena telah mampu bebas dari penggunaan cantrang, Kementrian Kelautan dan Perikanan, menjanjikan akan membantu pembangunan dermaga dan pengembangan nelayan di sana.

Bantuan juga akan diberikan kepada para nelayan yang bersedia berpindah dari cantrang ke pancing untuk menangkap ikan. “Untuk kapal nelayan besar, yang menggunakan cantrang besar, dan bersedia pindah alat tangkap yang lebih baik, akan kami fasilitasi akses ke perbankan,” tegas Menteri Susi.

Susi sendiri terlihat sangat menikmati kunjungan kerjanya ke Kabupaten Probolinggo. Bahkan, dia sempat berenang di laut, mengunjungi Pulau Gili Ketapang, dan menyaksikan kawanan Hiu Tutul yang muncul di kawasan Pantai Bentar. Diakuinya, pantai utara Probolinggo, masih memiliki ekosistem laut yang baik.

Sementara tercatat produksi ikan laut di Kabupaten Probolinggo, terus mengalami peningkatan. Bahkan, setiap hari nelayan bisa menangkap ikan kakap merah. “Kondisi ikan kakap merah, dan jenis ikan lain hasil tangkapan nelayan di sini sangat bagus,” ungkapnya.

Tangkapan ikan kakap merah nelayan di Kabupaten Probolinggo, bisa mencapai 300 ton/hari. Menurutnya, apabila dirata-rata harganya mencapai Rp30 ribu/kg, maka nilai ikan kakap merah tersebut mencapai Rp9 miliar.

Bupati Probolinggo, Puput Tantriana mengatakan, ada sekitar 4 ribu nelayan di Kabupaten Probolinggo, yang sudah tidak menggunakan alat tangkap ikan jenis cantrang. “Hal ini sebagai upaya mendukung program pemerintah, dan menjaga kelestarian ekosistem laut Indonesia,” tegasnya.

Dia juga mengatakan, pada tahun ini mendapatkan bantuan dari Kementrian Kelautan dan Perikanan, untuk pembangunan dermaga apung di Pantai Bentar, dan pelabuhan nelayan di Kalibutu. Dermaga apung dibangun untuk mendukung pengembangan wisata bahari di Pantai Bentar.

Rencananya, pembangunan dermaga apung ini akan disinkronkan dengan wisata Pulau Gili Ketapang. “Nantinya, wisatawan yang akan ke Pulau Gili Ketapang, bisa naik kapal laut langsung melalui dermaga apung ini,” ungkapnya.

Sedangkan menurut salah satu pengusaha perikanan di Kabupaten Probolinggo, Benjamin Mangitung, saat ini mulai merasakan adanya peningkatan volume tangkapan ikan. Sehingga, tidak perlu lagi bersusah payah mencari ikan hingga ke pelosok-pelosok.

Eksportir ikan filet untuk Malaysia, dan Australia, tersebut, mengaku, jumlah pabrik cold storage ikan di wilayah Probolinggo, juga terus bertambah. “Sekarang, sudah ada tiga pabrik cold stirage ikan, dan tahun ini akan bertambah satu pabrik lagi. Saya juga tidak perlu lagi kesulitan mencari ikan ke pelosok-pelosok,” tuturnya.

Peningkatan jumlah tangkapan ikan nelayan tersebut, diakuinya mulai dirasakan sekitar dua tahun terakhir. Utamanya, sejak KKP tegas menindak kapal asing pencuri ikan di wilayah laut Indonesia. Diharapkannya, jumlah tangkapan ikan akan semakin meningkat, seiring dengan membaiknya ekosistem laut.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5791 seconds (0.1#10.140)