Pemerintah Diminta Tak Ulur Waktu Beroperasinya Pabrik Semen Rembang

Senin, 19 Februari 2018 - 07:07 WIB
Pemerintah Diminta Tak Ulur Waktu Beroperasinya Pabrik Semen Rembang
Pemerintah Diminta Tak Ulur Waktu Beroperasinya Pabrik Semen Rembang
A A A
REMBANG - Pemerintah didesak untuk segera meresmikan beroperasinya PT Semen Indonesia di Rembang (Semen Rembang), Jawa Tengah. Warga desa yang bermukim di sekitar rencana lokasi industri meminta agar tidak lagi mengulur-ulur waktu meresmikan Semen Rembang sehingga dapat segera berproduksi.

"Kehadiran Semen Rembang di sini justru banyak menguntungkan untuk kami. Setelah kehadiran pabrik semen di Rembang, semakin terasa kemajuan yang pesat di desa-desa," ujar Sarki, salah seorang tokoh masyarakat Desa Pasucen yang pemukimannya berdekatan dengan Semen Rembang.

Menurut Sarki, sampai saat ini pabrik Semen Rembang belum juga beroperasi sebab mematuhi keputusan pemerintah yang menetapkan agar menunggu hasil kajian tahap kedua KLHS Pegunungan Kendeng mengenai kelayakan penambangan batu gamping.

Lebih lanjut dia menuturkan, banyak hal perubahan kemajuan sejak kehadiran Semen Rembang di desanya. Dia menyebutkan, mulai dari aspek pekerjaan kepada masyarakat, pendidikan, sarana kebutuhan air dan lainnya.

"Dari sisi pekerjaan, dulu di sini banyak pengangguran tapi sekarang sudah bisa banyak warga yang bekerja di pabrik. Begitu juga ibu-ibu sudah punya kegiatan. Banyak pesanan konsumsi untuk pegawai pabrik semen. Bahkan ada juga juga bisa bekerja di sana," terangnya.

Sedangkan terkait pendidikan, Sarki mengakui bahwa Semen Rembang juga memiliki kepedulian lewat bantuan pembangunan perpustakaan serta peralatan lainnya maupun pengelolaan PAUD. Begitu juga dengan diselenggarakannya SMA Kejar Paket C kontribusi Semen Rembang sehingga banyak warga yang hanya lulusan SMP, kini bisa lagi melanjutkan pendidikannya.

Hal yang sama juga diungkapkan seorang pemuda di Desa Pasucen, Eko Indriyanto. Menurutnya kehadiran Semen Rembang membawa perubahan lebih baik dalam kehidupan ekonominya. Eko yang dulu bekerja serabutan dengan penghasilan tak menentu, kini telah berprofesi sebagai operator truk di pabrik Semen Rembang.

"Ekonomi membaik sejak ada Semen Rembang sehingga keluarga saya, anak dan istri juga dapat hidup nyaman," tutur Eko.

Diketahui, pemerintah memutuskan menunda dulu peresmian dan beroperasinya Semen Rembang hingga menunggu rampungnya kajian tahap kedua KLHS Pegunungan Kendeng. Kajian tersebut mulai dilakukan sejak April tahun lalu dan diperkirakan rampung antara 6 sampai 12 bulan ke depan.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9309 seconds (0.1#10.140)