Harga Minyak Dunia Membaik Saat Stok AS Lebih Rendah

Jum'at, 23 Februari 2018 - 10:06 WIB
Harga Minyak Dunia Membaik Saat Stok AS Lebih Rendah
Harga Minyak Dunia Membaik Saat Stok AS Lebih Rendah
A A A
SINGAPURA - Harga minyak dunia merangkak naik tipis pada awal perdagangan, Jumat (23/2/2018) didukung oleh kejatuhan persediaan minyak mentah AS. Namun membaiknya harga minyak sedikit tertahan oleh lonjakan ekspor AS yang menyeret impor konsumen bahan baker terbesar di dunia tersebut ke rekor terendah.

Seperti dilansir Reuters hari ini, tercatat harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) berada di level USD62,89 per barel pada pukul 02.06 GMT atau mencetak kenaikan sebesar 12 sen yang setara dengan 0,2% dari sesi perdagangan terakhir. Harga minyak mentah berjangka Brent juga bertambah 5 sen menjadi USD66,44 per barel.

Sementara stok minyak mentah AS turun sebesar 1,6 juta barel dalam pekan ini sampai 16 Februari, menjadi 420,48 juta barel, seperti disampaikan Administrasi Informasi Energi (EIA) pada hari Kamis. "Ini bagian dari (inventory fall) yakni bentuk kurva minyak yang membuatnya tidak ekonomis untuk menyimpan produk," kata Greg McKenna, kepala strategi pasar pada pialang berjangka AxiTrader.

Jatuhnya persediaan minyak AS pada awalnya memicu kenaikan harga pada perdagangan Kamis malam, namun momentum tersebut memudar di Asia pada hari Jumat karena fokusnya pada ekspor AS yang tinggi. Ekspor minyak mentah AS melonjak menjadi di atas 2 juta barel per hari (bpd) pekan lalu, berdasarkan data AMDAL untuk mendekati rekor tertinggi 2,1 juta pada Oktober.

Hal itu membantu menurunkan impor ke level terendah yang tercatat di bawah 5 juta bpd. Perputaran perdagangan di negara konsumen minyak terbesar di dunia menekan harga pada akhir pekan yang diyakini oleh para pelaku pasar. Produksi minyak mentah AS hampir tidak berubah pada kisaran 10,27 juta barel per hari (bpd), mendekati tingkat produsen utama Rusia dan lebih banyak dari Arab Saudi.

Secara keseluruhan, bagaimanapun, pasar minyak tetap didukung dengan baik karena pertumbuhan permintaan diimbangi dengan pengekangan produksi yang dipimpin oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4481 seconds (0.1#10.140)