Sepanjang 2017, Astra Bukukan Pendapatan Rp206 Triliun

Rabu, 28 Februari 2018 - 06:01 WIB
Sepanjang 2017, Astra Bukukan Pendapatan Rp206 Triliun
Sepanjang 2017, Astra Bukukan Pendapatan Rp206 Triliun
A A A
JAKARTA - PT Astra International Tbk (kode emiten: ASII) membukukan pendapatan gemilang di tahun 2017, yaitu mencapai Rp206,05 triliun alias naik 13,8% dibandingkan pencapaian tahun 2016 sebesar Rp181,08 triliun.

Adapun laba bersih pada tahun 2017 mencapai Rp18,88 triliun atau naik 25% year-on-year (yoy) dari sebelumnya, Rp15,15 triliun. Dan penghasilan komprehensif yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk perseroan mencapai Rp18,52 triliun atau naik 13,6% (yoy).

Presiden Direktur Astra International, Prijono Sugiarto mengatakan, pencapaian tersebut berkat harga komoditas yang terus membaik sehingga memberikan dampak positif pada bisnis alat berat dan agribisnis perseroan.

"Setelah mencetak kinerja keseluruhan yang baik pada tahun 2017, Grup Astra diharapkan dapat terus diuntungkan dari membaiknya kondisi ekonomi serta stabilnya harga komoditas, meskipun persaingan di pasar mobil akan terus meningkat," ungkap Prijono dalam keterangan resmi, Selasa (27/2/2018).

Prijono mengungkapkan pada 2017 lalu, pangsa pasar motor Astra menguat, namun pangsa pasar mobil menurun karena kompetisi ketat untuk merebut pasar. Selain kenaikan pendapatan dari sektor alat berat dan perkebunan, Prijono menambahkan, PT Bank Permata Tbk juga kembali mencetak keuntungan.

Nilai kas bersih perseroan, di luar Grup Jasa Keuangan, menyentuh angka Rp2,7 triliun pada akhir tahun 2017 dibandingkan nilai kas bersih pada akhir tahun 2016 sebesar Rp6,2 triliun. Penurunan ini terutamanya disebabkan oleh investasi baru yang dilakukan sepanjang tahun pada jalan tol, properti serta pembangkit tenaga listrik.

Sejalan dengan hal tersebut, utang bersih di perusahaan induk, Astra International mencapai Rp9,2 triliun pada akhir tahun 2017, meningkat dibandingkan pada akhir tahun 2016 sebesar Rp7,1 triliun. Anak perusahaan Grup Jasa Keuangan mencatat utang bersih sebesar Rp46,1 triliun pada akhir tahun 2017, dibandingkan dengan Rp47,7 triliun pada akhir tahun 2016.

Prijono mengatakan, untuk awal bulan ini, Grup Astra akan mengucurkan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp27 triliun, naik 22% dibanding tahun 2016 yang sebesarRp22 triliun. Dari capex tersebut, salah satunya untuk menyuntikan dana di transportasi online Go-Jek sebesar Rp2 triliun.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5505 seconds (0.1#10.140)