PLN Kalbar Peroleh Tambahan Listrik 10 MW dari PLTBm

Rabu, 28 Februari 2018 - 11:39 WIB
PLN Kalbar Peroleh Tambahan Listrik 10 MW dari PLTBm
PLN Kalbar Peroleh Tambahan Listrik 10 MW dari PLTBm
A A A
JAKARTA - Wilayah Kalimantan Barat (Kalbar) memperoleh tambahan pasokan listrik dari pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) biomassa (PLTBm) milik PT Rezeki Perkasa Sejahtera Lestari sebesar 10 Megawatt (MW).

Pembangkit yang berlokasi di Wajok Hulu, Kecamatan Siantan, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat mulai resmi beroperasi awal pekan ini. Pembangkit milik swasta ini memasok listrik sebesar 10 MW atau sebesar 74 juta kilowatt hour (kWh) per tahun ke Sistem Kelistrikan Khatulistiwa.

Direktur Bisnis PLN Regional Kalimantan Machnizon mengatakan bahwa pengembangan energi baru terbarukan menjadi salah satu prioritas PLN terutama di regional Kalimantan untuk menggantikan pembangkit yang menggunakan bahan bakar minyak/diesel.

Saat ini, kata Machnizon, di wilayah Kalimantan Barat, persentase pembangkit yang masih menggunakan minyak sebagai bahan bakarnya masih 44%. PLN terus bekerja mengejar target bauran energi terbarukan total sebesar 23% di 2025.

Guna mengedepankan pemerataan kelistrikan untuk daerah-daerah yang belum mendapatkan akses energi listrik, lanjut dia, PLN juga mengupayakan listrik dengan tarif yang terjangkau untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

"Salah satu langkahnya dengan bekerja sama dengan independent power producer (IPP) pengembang EBT," kata Machnizon dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/2/2018).

Dengan beroperasinya pembangkit listrik biomassa ini, kata dia, biaya pokok penyediaan (BPP) energi listrik di wilayah Kalimantan Barat akan turun.

Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Kementerian BUMN sekaligus Komisaris PLN Aloysius Kiik Ro mengatakan, arah pemerintah untuk mengembangkan EBT sebagai sumber energi dan meningkatkan porsinya dalam bauran energi nasional sudah benar.

"Potensi sumber energi terbarukan di Kalimantan terutama biomassa sangat besar. Dengan luasnya lahan perkebunan sawit, cangkang sawit dapat digunakan sebagai sumber energi untuk membangkitkan listrik yang ramah lingkungan dengan harga yang murah dan sustainable," ungkap Alloy.

Pembangkit biomassa ini menggunakan bahan bakar dari energi baru terbarukan berupa cangkang sawit, sekam padi, tongkol jagung, ampas tebu, serbuk kayu dan limbah pertanian lainnya.

Harga material tersebut berkisar Rp600/kg. Diperkirakan kebutuhan bahan bakar untuk memproduksi energi listrik setahunnya sebanyak 98.400 ton per tahun.

Untuk mengamankan pasokan bahan bakarnya, pihak PT Rezeki Perkasa menjalin kerja sama dengan pengusaha perkebunan kelapa sawit (PKS) yang berada tersebar di provinsi Kalimantan Barat. Ke depannya akan dijalin kerja sama dengan pihak pemilik lahan untuk membuat koperasi demi meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.

General Manager PLTBm PT Rezeki Perkasa Sejahtera Lestari Panahatan mengatakan untuk membangun PLTBm ini pihaknya menginvestasikan dana lebih dari USD 21 juta.

"Dari total kapasitas terpasang 1x15 MW, kami dan PLN sudah sepakat untuk menyalurkan sebesar 10 MW terlebih dahulu sesuai perjanjian jual beli yang sudah ditandatangani pada 2016 lalu," ujar Panahatan.

PLN juga telah menyiapkan jaringan untuk menyalurkan listrik dari PLTBm ini ke Sistem Khatulistiwa dengan membangun jaringan listrik tegangan menengah (JTM) 20 kilovolt sepanjang 5,65 kilometer sirkit (kms) menuju titik interkoneksi di Gardu Induk (GI) Siantan. "Langkah ini sebagai komitmen kami dalam mendukung program pemerintah dan menjalankan bisnis yang berwawasan lingkungan," pungkas Machnizon.
(fjo)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4339 seconds (0.1#10.140)