Potensi Kerek Inflasi, Harga Pertamax Cs Diminta Tak Naik

Kamis, 01 Maret 2018 - 14:38 WIB
Potensi Kerek Inflasi, Harga Pertamax Cs Diminta Tak Naik
Potensi Kerek Inflasi, Harga Pertamax Cs Diminta Tak Naik
A A A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) berharap PT Pertamina (Persero) tidak terburu-buru untuk terus menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) umum, yakni Pertamax Cs seiring dengan kenaikan harga minyak mentah dunia (crude oil). Pasalnya, jika harga bensin berkadar research octane number (RON) 92 tersebut terus naik, maka angka inflasi nasional akan ikut terkerek.

(Baca Juga: Kenaikan Harga Beras, Rokok dan Pertamax Picu Inflasi Februari
Deputi Bidang Statistik, Distribusi dan Jasa BPS Yunita Rusanti mengatakan, pada Februari 2018 kenaikan harga Pertamax Cs telah memberikan andil terhadap inflasi sebesar 0,02%. Jika beberapa waktu mendatang harganya kembali naik, maka dampaknya terhadap inflasi akan semakin besar.

"Kita lihat, kalau bulan depan ada kenaikan ya otomatis termonitor di inflasi. Akan tergambar kalau bulan depan naik lagi. Kan harga BBM naik terus ya," katanya di Gedung BPS, Jakarta, Kamis (1/3/2018).

Menurutnya, kenaikan harga minyak mentah dunia akan lebih banyak pengaruhnya terhadap harga BBM nonsubsidi. Sebab, untuk BBM jenis penugasan yakni premium dan solar, pemerintah telah berjanji untuk tidak menaikkan harganya hingga Maret 2018. "Yang langsung kena dampak terutama adalah yang di nonsubsidi. Hanya pemerintah hati-hati yang subsidi premium kan pemerintah kan janji enggak naikkan," imbuh dia.

Dia juga mengkhawatirkan terjadinya kelangkaan premium di beberapa daerah. Sebab, di beberapa daerah masih banyak masyarakatnya yang masih menggunakan premium. "Masyarakat banyak konsumsi premium. Padahal di sini Pertamax dan Pertamax plus naik. Jangan-jangan Premium langka, lari ke Pertamax. Dengan supply dan demand Pertamax yang lebih, takutnya ini akan naik. Ini lah dijaga ke depan," tuturnya.

Oleh sebab itu, pihaknya berharap Pertamina tidak terburu-buru untuk terus menaikkan harga Pertamax Cs. "Iya maksudnya itu (kenaikan harga di-hold), masih seperti itu. Menjaga jangan sampai naik," tandas Yunita.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5610 seconds (0.1#10.140)