Pembentukan Holding BUMN Dinilai Kurang Maksimal

Kamis, 01 Maret 2018 - 17:38 WIB
Pembentukan Holding BUMN Dinilai Kurang Maksimal
Pembentukan Holding BUMN Dinilai Kurang Maksimal
A A A
JAKARTA - Pembentukan perusahaan induk atau holding Badan Usaha Milik Negara (BUMN) seperti tambang belum menunjukkan hasil maksimal. Dalam hal ini pemerintah dinilai terlalu tergesa dalam menyusun rencana dana melakukan holding perusahaan pelat merah.

"Sebenarnya rencana holding BUMN itu bagus di atas kertas. Tapi pemerintah tergesa-gesa dan hasilnya tidak sesuai dengan harapan," kata pengamat ekonomi Rizal Ramli dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (1/3/2018)

Dia meminta pemerintah berhitung secara matang terkait realisasi konsep holding BUMN tersebut. Sebab, masih terdapat sejumlah hal yang dinilai luput dari analisa pemerintah, seperti efektivitas dan efisiensi manajemen BUMN.

"Pembentukan holding hanya bermanfaat jika peningkatan efisiensi biaya dan adanya sinergi akibat economic of scale. Jika tidak ada penurunan biaya dan peningkatan pendapatan, pembentukan holding gagal dan tidak bermanfaat," papar dia.

Rizal meminta pemerintah berhati-berhati dalam mengimplementasi holding BUMN. "Jika kegagalan itu yang terjadi, maka pembentukan holding akan menambah birokrasi dan memperpanjang rantai pengambil keputusan dan juga biaya. Jangan sampai saat ide holding BUMN bersifat coba-coba," tutur Rizal.

Guna merealisasikan konsep holding BUMN pemerintah telah merilis sejumlah landasan hukum seperti Peraturan Pemerintah (PP) 72/2016 tentang Tata Cara Penyertaan dan Penatausahaan Modal Negara pada BUMN dan Perseroan Terbatas. Dalam beleid tersebut, wacana holding sendiri akan menyasar banyak BUMN yang bergerak di sektor pertambangan, minyak dan gas bumi, perbankan, pangan dan konstruksi.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3556 seconds (0.1#10.140)