Di ToT CSA SIMURP Jatim, Kementan Ingatkan Pentingnya Peran Kostratani
loading...
A
A
A
MALANG - Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) kembali menekankan pentingnya transformasi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) menjadi Kostratani.
Kali ini, penekanan tersebut disampaikan dalam ToT CSA SIMURP Jawa Timur, di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, Kecamatan Lawang, Malang, Senin-Kamis (10-13/08/2020).
Menurut Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi, penguatan Kostratani menjadi salah satu program kegiatan di BPPSDMP.
“Penguatan Kostratani kita lakukan untuk memperkuat dan memaksimalkan fungsi BPP. Makanya kita akan transformasikan seluruh BPP di Tanah menjadi Kostratani. dan ini kita lakukan bertahap hingga tahun 2021,” tuturnya.
Dijelaskan Dedi Nursyamsi, selain memperkuat Kostratani, program kegiatan BPPSDMP lainnya adalah melakukan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan vokasi mendukung penumbuhan pengusaha pertanian milenial, serta penyuluhan, pendidikan dan pelatihan vokasi mendukung program utama Kementan.
“Program utama Kementan itu sangat banyak, termasuk di dalamnya Kostratani. Selain itu adalah fasilitasi pembiayaan, infrastruktur, dan alsintan, Propaktani, Gedor Horti, Sikomandan, Grasida, dan lainnya,” terangnya.
Hal senada disampaikan Sekretaris BPPSDMP Kementan Siti Munifah. Menurutnya, Kementan semakin memperkuat peran Kostratani agar program utama Kementan bisa berjalan dan saling mendukung.
“Oleh karena itu, Mentan dengan berbagai cara terus mendorong agar para penyuluh mampu mengoptimalkan peran BPP menjadi Kostratani. Semua harus bersinergi agar BPP menjadi kostratani,” katanya.
Siti Munifah menambahkan, semua BPP yang telah menjadi Kostratani dituntut untuk menjalankan fungsinya menjadi pusat data dan informasi.
“Oleh karena itu Kostratani harus bisa mengakselerasi teknologi, khususnya untuk pertanian. Karena, Kostratani menjadi kendaraan untuk mencapai tiga tujuan utama pertanian. Yaitu menyediakan pangan untuk 267 juta jiwa rakyat Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani, serta meningkatkan ekspor,” katanya.
Kali ini, penekanan tersebut disampaikan dalam ToT CSA SIMURP Jawa Timur, di Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan, Kecamatan Lawang, Malang, Senin-Kamis (10-13/08/2020).
Menurut Kepala BPPSDMP Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi, penguatan Kostratani menjadi salah satu program kegiatan di BPPSDMP.
“Penguatan Kostratani kita lakukan untuk memperkuat dan memaksimalkan fungsi BPP. Makanya kita akan transformasikan seluruh BPP di Tanah menjadi Kostratani. dan ini kita lakukan bertahap hingga tahun 2021,” tuturnya.
Dijelaskan Dedi Nursyamsi, selain memperkuat Kostratani, program kegiatan BPPSDMP lainnya adalah melakukan penyuluhan, pendidikan dan pelatihan vokasi mendukung penumbuhan pengusaha pertanian milenial, serta penyuluhan, pendidikan dan pelatihan vokasi mendukung program utama Kementan.
“Program utama Kementan itu sangat banyak, termasuk di dalamnya Kostratani. Selain itu adalah fasilitasi pembiayaan, infrastruktur, dan alsintan, Propaktani, Gedor Horti, Sikomandan, Grasida, dan lainnya,” terangnya.
Hal senada disampaikan Sekretaris BPPSDMP Kementan Siti Munifah. Menurutnya, Kementan semakin memperkuat peran Kostratani agar program utama Kementan bisa berjalan dan saling mendukung.
“Oleh karena itu, Mentan dengan berbagai cara terus mendorong agar para penyuluh mampu mengoptimalkan peran BPP menjadi Kostratani. Semua harus bersinergi agar BPP menjadi kostratani,” katanya.
Siti Munifah menambahkan, semua BPP yang telah menjadi Kostratani dituntut untuk menjalankan fungsinya menjadi pusat data dan informasi.
“Oleh karena itu Kostratani harus bisa mengakselerasi teknologi, khususnya untuk pertanian. Karena, Kostratani menjadi kendaraan untuk mencapai tiga tujuan utama pertanian. Yaitu menyediakan pangan untuk 267 juta jiwa rakyat Indonesia, meningkatkan kesejahteraan petani, serta meningkatkan ekspor,” katanya.