Rupiah Ditutup Tertekan Saat Pounds Melompat Tinggi

JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada akhir perdagangan hari ini ditutup masih di bawah tekanan. Pelemahan mata uang Garuda terjadi saat Poundsterling melompat tinggi terhadap beberapa mata uang utama lainnya.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah hingga perdagangan sore berada pada level Rp13.762/USD atau menyusut saat berhadapan dengan dolar dibanding penutupan sebelumnya Rp13.745/USD. Rupiah sepanjang hari ini bergerak pada kisaran Rp13.743-Rp13.764/USD.

Menurut data Bloomberg di akhir perdagangan, rupiah bertengger ke posisi Rp13.761/USD atau tidak lebih baik dari penutupan kemarin Rp13.748/USD. Pergerakan harian rupiah berada di level Rp13.753-Rp13.765/USD.

Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, hari ini tertahan pada level Rp13.759/USD. Posisi ini juga menunjukkan perbaikan rupiah dibandingkan posisi penutupan kemarin Rp13.761/USD.

Berdasarkan data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah sore ini stagnan pada level Rp13.780/USD atau tidak beranjak dari sebelumnya. Dalam pergerakannya, rupiah sempat membaik pada sesi siang tadi, meski harus kembali ke zona merah.

Dilansir Reuters, Rabu (21/3/2018) Poundsterling melompat tinggi mencapai level tertinggi setelah data hari ini menunjukkan gaji keseluruhan pekerja Inggris meningkat pada laju tercepat dalam hampir dua setengah tahun selama tiga bulan hingga Januari. Kondisi tersebut membuka peluang bahwa Bank of England akan menaikkan suku bunga di bulan Mei.

Kantor Statistik Nasional (ONS) juga menerangkan jumlah pekerja tumbuh sebesar 168.000 dalam tiga bulan hingga Januari. Sebuah jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom telah menunjuk kenaikan 84.000 yang jauh lebih kecil. Pounds memperpanjang kenaikan terimbas data ketenagakerjaan di level 1,4066 terhadap USD atau lebih tinggi hampir setengah persen.

Saat melawan euro, poundsterling juga mencapai posisi tertinggi harian dan diperdagangkan naik 0,25 % menjadi 87,25. Dalam beberapa pekan terakhir Pounds telah memberikan sinyal peningkatan, ditambah saat ini data tenaga kerja menjadi sentimen positif.