Rupiah Ditutup Merangkak Naik Saat USD Jatuh ke Posisi Terendah

Kamis, 22 Maret 2018 - 17:20 WIB
Rupiah Ditutup Merangkak Naik Saat USD Jatuh ke Posisi Terendah
Rupiah Ditutup Merangkak Naik Saat USD Jatuh ke Posisi Terendah
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) hingga sesi perdagangan sore, Kamis (22/3/2018) tercatat terus mencoba merangkak naik untuk memberikan sinyal pemulihan. Mata uang Garuda sukses memanfaatkan pelemahan USD yang terjatuh ke posisi terendah dalam satu bulan.

Data Yahoo Finance menunjukkan rupiah di sesi akhir perdagangan bertengger pada posisi Rp13.750/USD atau berbalik menguat ke zona hijau dibanding penutupan sebelumnya Rp13.762/USD. Rupiah sepanjang hari ini bergerak pada level Rp13.723-Rp13.760/USD.

Menurut data Bloomberg di akhir perdagangan, rupiah bergerak ke level Rp13.755/USD atau tidak lebih baik dari penutupan tengah pekan kemarin Rp13.761/USD. Pergerakan harian rupiah berada di kisaran Rp13.728-Rp13.755/USD.

Sementara, data SINDOnews bersumber dari Limas, rupiah sore ini berada pada level Rp13.770/USD. Posisi tersebut memperlihatkan rupiah mencoba untuk pulih dari penutupan sebelumnya di level Rp13.780/USD.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah berada pada level Rp13.737/USD. Posisi ini memperlihatkan rupiah menanjak naik dibandingkan posisi perdagangan sebelumnya yang berada di level Rp13.759/USD.

Seperti dilansir Reuters, dolar jatuh ke posisi terendah dalam satu bulan terhadap beberapa mata uang utama lainnya setelah Federal Reserve memutuskan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 1,75% untuk memberikan sinyal bakal ada lompatan selanjutnya di 2018.

Meningkatnya retorika pada perdagangan juga menempatkan tekanan pada dolar. China dituding oleh Amerika Serikat bahwa telah melakukan praktek-praktek pencurian kekayaan intelektual para pelaku dagang AS hingga memaksa Negeri Paman Sam disebutkan siap memberikan sanksi kepada China.

Indeks USD turun 0,3% menjadi 89,396 atau menyentuh level terendah sejak 20 Februari. Sebelumnya pada perdagangan Rabu, kemarin juga menyusut sebesar 0,65% untuk jadi penurunan terbesar kedua sepanjang tahun ini.

Kerugiannya juga menimpa Yen Jepang yang melemah 0,3% pada level 105,74. "The Fed menaikkan suku bunga tiga kali, dan bahkan empat kali, tahun ini tidak akan terlalu banyak kejutan besar bagi pasar mata uang, yang sepenuhnya mengharapkan Fed untuk melanjutkan kebijakan normalisasi," kata Shin Kadota, ahli strategi senior di Barclays di Tokyo.

Pertemuan Bank of England pada hari Kamis saat ini menjadi fokus para investor, dimana para pelaku pasar tetap mengawasi kebijakan Bank Sental setelah daya upah Inggris mencetak hasil positif dengan harapan bank sentral akan menaikkan suku pada awal Mei. Pounds sendiri memperpanjang kenaikan hingga melesat ke posisi tertinggi tujuh pekan di level 1,4171 terhadap USD.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8518 seconds (0.1#10.140)