Keluarga Cek Kondisi Tengkorak Korban Mutilasi di RSSA Malang, Ini Hasilnya

Senin, 08 Januari 2024 - 11:17 WIB
loading...
Keluarga Cek Kondisi Tengkorak Korban Mutilasi di RSSA Malang, Ini Hasilnya
Lokasi kepala korban dikubur di sekitar pinggir Sungai Bango, Kelurahan Sawojajar, Kota Malang, Jawa Timur. Foto/MPI/Avirista Midaada
A A A
MALANG - Keluarga pengusaha kafe, terduga korban mutilasi datang ke Malang. Keluarga tiba untuk mengecek kondisi tengkorak di kamar jenazah Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang.

Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa tengkorak yang dipendam oleh tersangka pelaku adalah Adrian Prawono, yang selama tiga bulan hilang.

Wakasatreskrim Polresta Malang Kota AKP Nur Wasis menyatakan, keluarga sudah tiba dan telah mengecek di RSSA Malang. Dari pengecekan itu ada beberapa struktur gigi pada kerangka tengkorak yang terlihat identik Adrian Prawono (34), asal Trenggilis Mejoyo, Surabaya.



”Keluarga datang dari Surabaya, untuk mengecek struktur gigi dari tengkorak tersebut. Pihak keluarga melihat ada beberapa susunan gigi yang mirip dengan milik korban,” kata Nur Wasis di Mapolresta Malang, Senin (8/1/2024)

Tapi pihak keluarga korban masih akan memastikan dengan melihat foto korban semasa masih hidup. Selain itu, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan dokter gigi guna membantu proses identifikasi.

”Keluarga masih ingin memastikan dengan melihat foto korban semasa hidup, yang terlihat giginya secara jelas. Disamping itu, kami juga akan membantu ke dokter gigi, untuk memastikan petunjuk apakah tengkorak yang ditemukan itu benar milik korban,” terangnya.



Kasi Humas Polresta Malang Kota Ipda Yudi Risdiyanto mengungkapkan, kepolisian masih fokus mengungkap identitas jenazah yang tinggal kerangka. Pihaknya memastikan apakah potongan badan yang ditemukan pada 31 Oktober 2023 lalu memang korban Adrian Prawono.

”Kita kan ke arah sana dulu untuk pembuktian, memang tersangka sudah mengakui, tapi kan kita harus ada pembuktian dulu secara scientific jenazah itu siapa. Jadi sampel DNA ibu dan korban ini diambil diperiksa, tapi pengambilan DNA itu butuh waktu, nggak bisa langsung,” ujarnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 1.9957 seconds (0.1#10.140)