Sergab46 BNI Serap 700 Ton Gabah Petani Jatim

Jum'at, 06 April 2018 - 15:21 WIB
Sergab46 BNI Serap 700 Ton Gabah Petani Jatim
Sergab46 BNI Serap 700 Ton Gabah Petani Jatim
A A A
BANYUWANGI - Program Serap Gabah (Sergab) 46 yang digelar PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) bersama PT Pertani (Persero) di Provinsi Jawa Timur telah mampu menyerap sekitar 700 ton gabah petani dalam waktu kurang dari sebulan terakhir ini. Program yang dilaksanakan untuk menstabilkan harga jual gabah ditingkat petani ini telah digelar di tujuh kabupaten di Jawa Timur, yaitu Mojokerto, Madiun, Pasuruan, Jember, Nganjuk, Mojokerto dan Banyuwangi.

Pelaksanaan Program Sergab terkini dilaksanakan Banyuwangi yang secara simbolis diresmikan di Desa Pondok Nongko, Kecamatan, Kabat, Banyuwangi. "Lewat program ini, BUMN turun langsung menyerap gabah petani. Ini sebagai upaya agar petani mendapatkan harga gabah yang baik. Dengan begitu, petani bisa mendapatkan penghasilan yang cukup dan bisa menikmati hasil. Sehingga pada akhirnya bisa memberi kesejahteraan bagi petani dan keluarganya," kata Menteri BUMN Rini M Soemarno, Jumat (6/4/2018).

Program Serap Gabah BUMN ini merupakan kegiatan pembelian gabah langsung dari petani dengan tujuan untuk menjaga stabilitas tingkat harga gabah di tingkat petani. Pada Program Sergab46 ini, BNI mengutamakan pembelian gabah pada harga pasar untuk para petani yang telah menjadi debitur Kredit Usaha Rakyat (KUR) BNI dan pemegang Kartu Tani BNI.

Dengan demikian, Program Sergab ini juga akan mengamankan pengembalian kredit petani debitur KUR BNI. Pada Program Sergab46 ini, BNI menjadi penyedia data petani yang layak untuk menjadi prioritas pembelian gabahnya.

Sejak Sergab46 digelar mulai 20 Maret 2018, BNI dan BUMN pendukung lainnya telah menyerap gabah di Madiun sebanyak 210 ton dari lahan sawah seluas 30 hektar (ha); kemudian di Mojokerto sebanyak 176 ton gabah dari 19,8 ha sawah dilanjutkan di Pasuruan dengan pembelian sebanyak 175 ton gabah dari 25 ha sawah yang panen.

Sergab46 juga menyerap sebanyak 105 ton gabah di Jombang dari 15 ha sawah; kemudian 24 ton gabah di Kediri dari 4 ha sawah; serta 9 ton gabah di Banyuwangi dari sawah seluas 1,3 ha (belum termasuk lahan yang mulai panen hari ini).

Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto menyebutkan, potensi lahan yang akan panen di Banyuwangi sendiri mencapai 500 ha, dimana 4 ha diantaranya akan dipanen serentak bersamaan dengan kunjungan Menteri BUMN RI pada hari ini di Desa Pondok Nongko. Lahan sawah di Desa Pondok Nongko ini dikelola bersama oleh sekitar 50 petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Sumber Kedawung.

Saat ini, jumlah Kartu Tani yang telah disalurkan BNI kepada petani di Jawa Timur mencapai 870.628 kartu. Kartu Tani ini berperan sebagai sarana pemantau yang dapat menunjukkan lokasi panen dalam rangka penyerapan gabah. Kartu Tani juga menjadi alat pemberian KUR untuk musim tanam berikutnya.

Penyerapan gabah di tingkat petani oleh BUMN ini menggunakan harga pasar. Sistem pembayaran dilakukan dengan mengkreditkan secara langsung ke rekening petani sesuai dengan kualitas gabah. BUMN Pangan akan melakukan pemrosesan gabah menjadi beras yang selanjutnya dijual ke pasar. Hal ini akan mempersingkat mata rantai yang selama ini berjalan sejak dulu yang melibatkan tengkulak dan penebas, dampaknya petani akan menerima pendapatan hasil panen lebih besar dan akan sejahtera.

BNI bekerja sama dengan beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) khusus di Jawa Timur, yaitu PT Pertani (Persero) dan PT Sang Hyang Seri (Persero). Kerja sama juga dilaksanakan dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), misalnya untuk Program Sergab46 di Garut, Jawa Barat.

Penyaluran beras tersebut memanfaatkan penyebaran agen-agen bank Himbara sebagai titik-titik penjualan beras kepada masyarakat. Peran perbankan di dalam proses penyaluran beras ini adalah sebagai penyedia data agen bank. Perbankan telah melakukan pemetaan titik-titik agen bank yang bergerak pada usaha perdagangan sembako untuk dimanfaatkan sebagai titik penyaluran.

Oleh karena itu, pada kesempatan di Banyuwangi ini, Menteri BUMN RI juga mengunjungi salah satu Agen46 BNI yang bernama Ulin Nuha yang mengelola Toko Intan, di Pasar Rogojampi. Salah satu upaya memaksimalkan program stabilitas harga pangan adalah memanfaatkan agen laku pandai menjadi pengecer beras murah.

Di toko inilah Pertani akan memasok beras yang dioleh dari gabah yang telah dibeli melalui Program Sergab46 di Banyuwangi. Dengan pembelian gabah sejak dari petani hingga siap jual dalam bentuk beras di toko inilah pemerintah mengharapkan adanya stabilitas harga hingga di tingkat konsumen terakhir.

Hadir pada acara ini Menteri BUMN RI Rini M Soemarno, Direktur Utama Pertani Wahyu, Direktur Utama Sang Hyang Seri Syaiful Bahri, Direktur Utama PTPN-XII Berlino Mahendra Santosa, Direktur Utama Pupuk Indonesia Holding (PIHC) Aas Asikin Idat.

Turut hadir Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan BNI Catur Budi Harto, serta General Manager Divisi Bisnis Usaha Kecil BNI Bambang Setyatmojo. Pada kesempatan ini Rini melakukan Kunjungan Kerja untuk menyaksikan secara langsung pelaksanaan Program Serap Gabah BUMN Berbasis Kartu Tani & Gerakan Stabilisasi Harga Pangan Murah BUMN.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8936 seconds (0.1#10.140)