Aktif Menjaga dan Meningkatkan Reputasi Tokyo

Jum'at, 06 April 2018 - 16:00 WIB
Aktif Menjaga dan Meningkatkan Reputasi Tokyo
Aktif Menjaga dan Meningkatkan Reputasi Tokyo
A A A
Pasca kekalahan Perang Dunia II, Jepang terpuruk. Namun, semangat membangun negeri tidak surut. Kebangkitan Jepang tidak hanya muncul di sektor teknologi, tapi juga angkutan transportasi. Selain turut memobilisasi jutaan penumpang per hari, Tokyo Metro Co., Ltd juga mendorong pertumbuhan ekonomi ibu kota Tokyo.

Tokyo Metro tidak bisa dilepaskan dari sejarah kemajuan Jepang, negara yang kini menjadi kekuatan ekonomi terbesar kedua di Asia dan ketiga di dunia berdasarkan produk domestik bruto (PDB). Tanpa Tokyo Metro, arus perdagangan dan bisnis di Tokyo kemungkinan tidak akan seluas, secepat, dan semudah saat ini.

Jumlah penumpang Tokyo Metro sendiri mencapai 7,24 juta per hari, dua kali lipat lebih banyak dari jumlah penumpang Toei Subway. Sembilan jalur subway-nya yang membentang sepanjang 195,1 kilometer menjangkau ratusan destinasi mulai dari pusat perbelanjaan, hiburan, olahraga, kesenian, hingga wisata alam.

"Mengingat misi kami berada di atas segalanya, kami harus menyediakan trans portasi aman dan nyaman sembari memperluas dan meningkatkan layanan dari sudut pandang pelanggan," ujar Presiden Tokyo Metro Akiyoshi Yamamura di laman tokyometro.jp. "Kami juga aktif memenuhi kebutuhan yang lain," katanya.

Tokyo Metro juga amat peduli terhadap keasrian alam dan tidak mencari keuntungan semata. Menurut Yamamura, pihaknya selalu menjalin komunikasi dengan masyarakat lokal dan berkomitmen menjaga lingkungan serta menaati peraturan yang ditetapkan. Kepercayaan masyarakat dan lingkungan adalah modal utama.

Tokyo Metro aktif bekerja mengimplementasikan beragam kebijakan yang didasarkan pada dua konsep utama, yakni 'Memberikan Ketenangan Pikiran' dan 'Langkah Tegas Menuju Pertumbuhan Lebih Lanjut'. Salah satunya dengan memadukan antara tingkat keselamatan yang maksimal dengan peningkatan kualitas layanan.

"Kami menargetkan dapat menjadi perusahaan yang menyediakan jaminan layanan tingkat dunia terhadap para penumpang, termasuk turis asing yang berkunjung ke Tokyo. Kami sedang berupaya mengakselerasi untuk menerapkan berbagai peningkatan, baik infrastruktur ataupun sistem," kata Yamamura.

Tokyo Metro berencana memasang platform door (pintu peron) atau pagar pembatas peron sesegera mungkin sehingga mencegah orang jatuh ke rel. Mereka juga memitigasi dampak bencana alam dengan meminimalisasikan kerusakan akibat gempa atau banjir dan menyiapkan pemulihan secepat mungkin agar Tokyo tidak lumpuh.

"Kami ingin memberikan kontribusi lebih besar terhadap kemajuan Tokyo agar menjadi kota terbaik di dunia dan meningkatkan semangat masyarakat lokal, juga masyarakat di kota penyanggah," kata Yamamura. "Kami membangun sejarah perusahaan dan masyarakat lokal dengan prinsip yang dinamis," katanya.

Sebagai perusahaan subway pertama di Asia Timur, Tokyo Metro dituntut mampu menemukan dan menerapkan teknologi baru. Tokyo Metro juga terus mengembangkan sayap bisnis di luar negeri guna memperkuat reputasi dan brand. Mereka berambisi besar menjadi salah satu perusahaan subway ternama di dunia.

"Selaku mitra resmi Olympiade dan Paralympic Games Tokyo 2020, kami akan memenuhi ekspektasi yang dipercayakan kepada kami sebagai bagian inti infrastruktur tuan rumah. Kami siap memberikan layanan transportasi dan membantu penumpang, baik dari Jepang atau dunia, pergi ke tempat tujuan," kata Yamamura.

Tokyo merupakan kota terbaik kelima di dunia versi Time Out. Tokyo juga merupakan salah satu kota dengan ekonomi terbesar, kota terpadat, dan kota tersibuk di dunia. Pada 2016 jumlah konsumen substansial Tokyo disebut mencapai 37 juta orang. Warga asing juga banyak yang berkunjung ke Tokyo, terutama dari China.
(amm)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6258 seconds (0.1#10.140)