Emoh Perang Dagang, China Umumkan Sistem Ekonomi Terbuka

Rabu, 11 April 2018 - 00:08 WIB
Emoh Perang Dagang, China Umumkan Sistem Ekonomi Terbuka
Emoh Perang Dagang, China Umumkan Sistem Ekonomi Terbuka
A A A
BOAO - Presiden Republik Rakyat China Xi Jinping mengumumkan rencana untuk membuka ekonomi China, termasuk menurunkan tarif untuk mobil dan produk impor, serta mematuhi kekayaan intelektual dari perusahaan-perusahaan asing yang masuk ke China.

Pernyataan Xi ini mengendurkan ketegangan perang dagang antara China dan Amerika Serikat belakangan ini, di mana dua negara ekonomi besar dunia tersebut saling mengumumkan hukuman perdagangan satu sama lain.

Melansir CNBC, Selasa (10/4/2018), Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) telah menerima keluhan dari China yang menentang tarif Presiden AS Donald Trump atas produk baja dan aluminium impor. China meminta waktu 60 hari konsultasi dengan Amerika untuk menyelesaikan sengketa baja dan aluminium. Jika konsultasi gagal, Beijing dapat meminta keputusan dari panel ahli perdagangan di WTO.

Dalam pidato di Forum Boao untuk Asia--pertemuan tahunan yang dijuluki Asia Davos--di Provinsi Hainan, Xi mengatakan China akan mengambil inisiatif untuk memperluas impor pada tahun ini dan mengimpor produk yang dibutuhkan oleh penduduk mereka.

“China tidak mencari surplus perdagangan. Kami memiliki keinginan yang tulus untuk meningkatkan impor dan mencapai keseimbangan pembayaran internasional yang lebih besar,” ujar Xi.

Dengan menerapkan sistem ekonomi terbuka ini, China ingin memupus gambaran negara-negara maju yang menyebut Negeri Tirai Bambu telah melakukan perdagangan bebas yang tidak adil. “Kami berharap negara-negara maju berhenti melakukan pembatasan perdagangan dengan China,” kata Xi, tanpa menyebut negara tertentu.

Menurut Xi, bahwa sistem ekonomi terbuka adalah tindakan terbaik bagi dunia. “Kita harus menahan diri dari upaya mencari dominasi dan menolak permainan zero-sum, mencari keuntungan dengan membuat yang lain rugi. Kita menolak hegemoni yang kuat menindas yang lemah”.

Sebaliknya, kata Xi, negara-negara harus tetap berkomitmen untuk sistem ekonomi terbuka, konektivitas, dan saling menguntungkan demi membangun ekonomi global yang terbuka. Presiden China juga mengajak semua negara bekerja sama memperkuat G-20, APEC, dan kerangka multilateral lainnya.

“Kita harus mempromosikan liberalisasi perdagangan dan investasi, mendukung sistem perdagangan multilateral,” sambungnya. Dengan cara ini, kata Xi membuat ekonomi global lebih terbuka, inklusif, seimbang, dan bermanfaat bagi semua.

Terkait dengan kekayaan intelektual perusahaan asing yang ada di China, Xi mengemukakan bakal membentuk undang-undang yang relevan untuk melindungi kekayaan intelektual perusahaan asing di negaranya.

Jadi, sambung dia, China ingin melakukan pertukaran teknologi secara normal dan bekerja sama antara perusahaan China dengan perusahaan asing, serta melindungi kekayaan intelektual sah yang dimiliki perusahaan asing di China.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.3004 seconds (0.1#10.140)