Pemerintah Kaji Kesiapan KUR untuk Revitalisasi Penggilingan Padi

Kamis, 12 April 2018 - 03:03 WIB
Pemerintah Kaji Kesiapan KUR untuk Revitalisasi Penggilingan Padi
Pemerintah Kaji Kesiapan KUR untuk Revitalisasi Penggilingan Padi
A A A
JAKARTA - Pemerintah masih mengaji penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk merevitalisasi penggilingan dan pengeringan. Dari total 182.000 penggilingan beras yang ada di Indonesia, sebesar 94% atau sekitar 172.000 penggilingan padi di Indonesia merupakan penggilingan kecil.

Sisanya, sejumlah 2.000 merupakan penggilingan besar dan 8.000 adalah penggilingan sedang. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, penggilingan padi kecil memiliki persoalan saat panen karena 95% penggilingan padi kecil tidak memiliki alat pengering atau dryer sehingga tidak dapat menjaga kualitas hasil panen.

"Penggilingan kecil itu banyak dan over capacity. Dengan kredit ini diharapkan akan mempermudah untuk pemenuhan dryer," ujarnya di Jakarta, Rabu (11/4/2018).

Terkait skema penyaluran KUR ini, lanjut Darmin, pihaknya beserta Himpunan Bank Pemerintah (Himbara) yang terdiri dari Bank Mandiri, BNI, dan BRI masih mematangkan perhitungannya. "Peraturan ini diharapkan tidak kaku, dan tidak rigit. Kita perbaiki apa yang ada, benahi apa yang kurang," jelasnya.

Darmin menuturkan, beberapa keuntungan yang diperoleh dari adanya KUR ini bagi berbagai pihak. Pertama, petani akan terbantu meskipun musim hujan karena gabahnya dapat dikeringkan di pengilingan-penggilingan kecil yang letaknya dekat dengan masyarakat. Kedua, masyarakat dapat mengkonsumsi beras yang lebih berkualitas karena melewati proses yang sesuai standar.

Ketiga, Bulog pun diuntungkan karena mendapat sumber pengadaan beras atau gabah yang lebih pasti dan kualitas yang lebih baik. "Kredit ini membantu penggilingan supaya punya dryer, kita membantu yang tidak punya," tuturnya.

Ketua Umum Persatuan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi), Sutarto Alimoeso mengatakan, dalam penyaluran KUR ini yang diutamakan adalah petani kecil. "Sehari penggilingan kecil, menggiling beras 10 ton sampai 12 ton. Mereka inilah yang kesulitan. Biasanya, mereka tidak visible, pasarnya tidak jelas dan tidak bankable. Inilah masalah yang dihadapi," ungkapnya.

Direktur Utama Perum Bulog, Djarot Kusumayakti mengatakan, pihaknya ingin mendorong agar terjadi revitalisasi penggilingan padi kecil melalui program pemerintah, salah satunya KUR. "Keuntungan untuk Bulog, memungkinkan akan memperoleh kepastian atau tambahan pasokan melalui para penggilingan kecil itu," ujarnya.

Djarot melanjutkan, pemerintah masih mengkaji mengenai skema yang bisa menguntungkan semua pihak. "Pak Menko Darmin janji seminggu sudah disiapkan skema yang tidak kaku sehingga bisa diterima, baik dari sisi keamanan bank dan juga bisa diterima dari pengguna Perpadi," ungkapnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6487 seconds (0.1#10.140)